Dua medali emas telah diraih oleh dua atlet kebanggaan bangsa pada ajang Asian Games 2018 yang kita tuan rumahi ini. Defia Rosmaniar dan Lindswell Kwok mengawali raihan emas Indonesia yang saya yakin pasti akan disusul oleh atlet-atlet lainnya.
Melihat Lindswell Kwok menaiki podium dan sang saka merah putih berkibar memimpin menaiki tiang bendera diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya membuat saya merasakan rasa bangga meski saya hanya berperan sebagai penonton melalui layar kaca televisi.
Sekilas saya teringat ketika saya masih berada di Taman Kanak-kanak, di dalam ruang kelas saya tergantung foto Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hamzah Haz mengapit sang Garuda lambang negara. Pada saat itu Ibu Megawati merupakan Presiden Republik Indonesia dengan wakilnya bapak Hamzah Haz.
Pada suatu momen, seluruh murid di Taman Kanak-kanak berdandan sesuai dengan profesi yang mereka cita-citakan. Namun tak satupun teman-teman saya yang berdandan sebagai presiden wanita, tidak juga saya.
Jika dipikirkan secara logika, mungkin anak kecil yang masih berada di Taman Kanak-kanak hanya terbayang profesi yang dekat dengannya. Seperti guru, dokter, atau pada posisi saya pada saat itu berdandan sebagai seorang polisi wanita karena kedua orangtua saya pada saat itu berprofesi sebagai polisi. Mungkin akan lebih mudah juga bagi orangtua saya untuk mendandani saya sebagai polisi wanita karena di rumah sudah tersedia pakaiannya.
Sekarang, di moment seperti yang baru saja saya sebutkan di atas, wanita tidak kalah hebat dengan siapapun. Defia Rosmaniar dan Lindswell Kwok keduanya wanita, keduanya meraih sesuatu yang hebat. Jika pada saat itu Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menjadi Presiden, kapan lagi negara ini akan memiliki Presiden wanita lainnya?
Pada dasarnya wanita bisa saja berkontribusi lebih, hanya saja ruangnya masih terbatas. Tanpa maksud untuk mengungguli, namun bersama-sama membangun negeri ini menjadi lebih baik menjadi penjaga Bhinneka Tunggal Ika layaknya Ibu Megawati Soekarnoputri bersama dengan Bapak Hamzah Haz pernah memimpin negara ini seperti yang saya lihat 17 tahun yang lalu di dinding kelas Taman Kanak-kanak saya, Ibu Megawati bersama Bapak Hamzah Haz mengapit sang Garuda.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
