Tahun ini nampak seperti tahun yang baik bagi para penari balet muda Indonesia, sebagaimana seorang penari balet lainnya menerima penghargaan pada sebuah kompetisi balet internasional.
Shalama Qowlam Fadila yang baru berumur 15 tahun, yang berlatih di Ballet Academy di Casagaya, Jakarta, memenangi posisi kedua pada kategori Junior Ballet Solo di Taiwan Grand Prix International Ballet Competition awal Agustus lalu.
Grand prix menghadiahi Shalama dengan beasiswa di Bossov Ballet Theatre di Maine Central Institute dan Pittsburgh Ballet Theatre, yang keduanya terletak di Amerika Serikat.
Namun Shalama memilih untuk melanjutkan latihan baletnya di Bolshoi Ballet Academy di Moskow, dimana ia melakukan audisinya setelah meraih posisi kedua di Dance Prix Indonesia pada April lalu. Pada saat yang bersamaan ia juga melakukan audisi di Kirov Academy of Ballet di Washington, DC - dan juga diterima.
Dikutip dari The Jakarta Post, Anindya Krisna, mantan penari balet di perusahaan Ballet Manila dan pendiri The Ballet Academy di Casagaya, yang merupakan guru dari Shalama mengatakan bahwa muridnya tersebut akan memulai latihan di Bolshoi Academy pada September mendatang, dimana ia akan belajar bahasa Rusia di tahun pertamanya dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas bersamaan dengan latihan balet nya.
Shalama pindah ke The Ballet Academy di Casagaya untuk mempelajari metode balet Vaganova pada tahun 2017 dari Namarina Dance Academy, dimana ia telah dilatih berdasarkan silabus dari Royal Academy of Dance (RAD).
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News