Nyimas Bunga Cinta, Atlet 12 Tahun Indonesia yang Raih Medali Cabor Skateboard

Nyimas Bunga Cinta, Atlet 12 Tahun Indonesia yang Raih Medali Cabor Skateboard
info gambar utama

Nyimas Bunga Cinta persembahkan medali untuk Indonesia. Bunga yang yang berusia 12 tahun meraih medali di final nomor park cabang olahraga skateboard (papan luncur) Asian Games 2018.

Atlet berhijab ini mendepatkan medali perunggu dengan raihan 19,8 poin. Medali emas menjadi milik Margielyn dari Filipina. Margielyn mendapatkan 30,4 pon. Sedangkan medali perak dikantongi Kaya Isa dari Jepang dengan perolehan 25 poin.

Meski hanya mendapat perunggu, Indonesia patut berbangga. Pencapaian Bunga harus diapresiasi mengingat usianya yang masih 12 tahun. Peraih medali lainnya adalah atlet yang memang mempunyai jam terbang lebih tinggi. Margielyn berusia 19 tahun dan Kaya Isa 17 tahun.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali,” kata Bunga kepada Antara.

Bunga yang mengenakan hijab mengaku puas dengan capaiannya. Latihan keras yang telah dilakukan ternyata bisa mendulang medali untuk Indonesia.

Bunga sebagai seorang muslim menganggap bahaw hijab bukan halangan untuk terus berprestasi.

Timnas skatboard Indonesia hanya menurunkan dua atlet di nomor street. Kedua atlet yang bertanding yaitu, Nyimas Bunga Cinta dan Aliqqa Kayyisa yang juga masih sangat muda, yaitu 9 tahun.

Pencapaian Bunga melebihi harapan dari tim Indonesia. Kelompok putri memang tidak ditarget untuk merebut medali, karena memang untuk menambah jam terbang aset masa depan skateboard Indonesia.

"Ini sudah luar biasa buat Bunga sebagai skateboarder pemula, sedangkan lawan-lawannya sudah lebih punya pengalaman lebih dulu dan usia mereka jauh lebih tua,” kata Pelatih Kepala Tim Skateboard Indonesia, Charlie Hobbies kepada Antara.

Charlie meminta kepada pemerintah untuk memberikan ruang bagi skateboarder Indonesia. Perlu pembinaan yang konsisten dan berlanjut untuk mengembangkan potensi atlet – atlet skateboarder putri.

Meskipun baru dipertandingkan di Asian Games, nampaknya Indonesia berhasil menunjukkan tajinya. Cabang olahraga ekstrim ini akan dipertandingkan di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Selain dua atlet diatas, Indonesia juga mengirim empat atlet lainnya di cabor ini. Sanggoe Dharma Tanjung, Gregorius Aldwin Widjaja akan bertanding di nomor park. Di nomor street juga ada nama Pevi Permana dan Jason Dennis Lijnzaat yang siap berjuang untuk Indonesia.

Sumber : asiangames.antaranews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini