Medan, Ibukota Sumatra Utara merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan dikenal dengan beragam pilihan kulinernya. Selain itu, dikutip dari KompasTravelkota Medan juga menawarkan pilihan lokasi wisata yang unik.
1. Istana Maimun
Dibangun oleh arsitek asal Italia saat masa kepemimpinan Sultan Deli Makmun Al Rasyid pada 1888, istana dua lantai tersebut merupakan ikon kota Medan. Terletak di Jl. Brigjen Katamso, istana tersebut memiliki luas 2,772 meter persegi dengan 30 ruangan di dalamnya.
Desain interior dari istana ini memiliki nuansa campuran budaya Melayu, Persia, India, dan Italia. Para pengunjung dapat mengambil foto di area istana, serta melihat-lihat nuansa peninggalan Belanda dan foto keluarga Sultan Deli.
2. Rumah Tjong A Fie
Bangunan warisan ini dulunya merupakan milik Tjong A Fie, milyuner pertama di Sumatra. Arsitekturnya memiliki campuran nuansa Tiongkok, Melayu, dan gaya art deco.
Terletak di Jl. Ahmad Yani, rumah ini dibangun pada tahun 1895 di atas tanah seluas 8,000 meter persegi dan memiliki puluhan ruangan di dalamnya. Dibangun mengikuti prinsip feng shui, setiap ruangan berada di empat sisi bangunan dan dikelilingi halaman luas yang terbuka.
3. Penangkaran Buaya Asam Kumbang
Berlokasi di desa Asam Kumbang, sekitar 5 km dari Medan, penangkaran buaya ini merupakan habitat bagi 2,000 buaya air asin. Dikenal sebagai taman reptil terbesar di Indonesia. Para pengunjung dapat memberi makanserta berfoto dengan kepada buaya-buaya yang ada disana.
4. Merdeka Walk
Merdeka Walk buka setiap hari dari pukul 11 pagi hingga malam. Diprakarsai oleh pemerintah kota Medan pada tahun 2005, lokasi ini menjadi pusat kuliner di area seluas 6,600 meter persegi dekat dengan Lapangan Merdeka.
Warung-warung makanan tersusun rapi mengelilingi area makan, dengan sekitar 700 kursi untuk para pengunjung. Jangan lewatkan untuk mengincip makanan khas Medan, seperti pancake durian atau nasi lemak sambil mendengarkan live music.
5. Museum Perjuangan
Di Museum Perjuangan yang terletak di Jl. Zainul Arifin, para pengunjung dapat melihat artefak dari kehidupan militer dan peradaban di Sumatra Utara. Termasuk senjata, suplai medis, dan seragam yang dikenakan pada perang 1958 di Indonesia melawan gerakan separatis.
Sumber: Jakarta Post | Kompas
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
