Tan Malaka, Sang Bapak Republik Yang Peduli Pendidikan

Tan Malaka, Sang Bapak Republik Yang Peduli Pendidikan
info gambar utama

~TAN MALAKA~

[TUJUAN pendidikan yaitu mempertajam KECERDASAN, memperkukuh KEMAUAN, serta memperhalus PERASAAN ]

Itu adalah sepenggal kalimat yang diutarakan Tan Malaka mengenai tujuan pendidikan sebenarnya.

Bernama asli Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka namun lebih akrab dikenal dengan nama Tan Malaka, ia lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat 2 Juni 1897 dan meninggal di Kediri, Jawa Timur, 21 Februari 1949 pada umur 51 Tahun. Semasa kecilnya Tan Malaka senang mempelajari ilmu agama dan berlatih pencak silat. Pada tahun 1908 ia di sekolahkan di Rijks Kweekschool (sekolah pendidikan guru pemerintah) di Harlem, Belanda. Setelah lulus ia kemudian kembali ke indonesia ia mendapat tawaran Dr.C.W Janssen untuk mengajar anak-anak kuli di perkebunan teh di sanembah Tanjung Morewa, Deli, Sumatera Utara. Selama masa ini ia mengamati dan memahami penderitaan serta keterbelakangan hidup kaum pribumi di Sumatera. Meskipun belanda sudah mendirikan sekolah seperti HIS, HBS, STOVIA, dan OSVIA namun ia menilai sekolah tersebut belum berpihak ke rakyat pribumi atau hanya menguntungkan belanda saja.

Tan Malaka memutuskan untuk berhenti menjadi guru di Tanjung Morewa meskipun ia mendapatkan kemewahan ia bertekad untuk masuk politik dan berjuang untuk para pribumi melawan penindasan. Ia kemudian pergi ke Semarang dan mendirikan sebuah sekolah melalui Sarekat Islam (SI) sebuah sekolah yang cocok untuk kaum murba yang sebelumnya sudah di diskusikan oleh Semaun salah satu tokoh SI. Tujuan di dirikannya sekolah ini bukan hanya untuk menuntut ilmu sekolah ini juga dimanfaakan untuk mencari nafkah serta membantu pergerakar rakyat melawan berbagai bentuk penindasan seperti penerapan sistem kapitalis. Selain mendirikan sekolah Tan Malaka juga sering menulis gagasan-gagasan hingga akhirnya di terbitkan di media massa.


Menurut Tan Malaka pendidikan yang cocok untuk indonesia adalah pendidikan yang berbasiskan rakyat yaitu yang sistem dan kurikulumnya menentang pendidikan kolonial yang membebek ke kapitalisme. Menurutnya pendidikan rakyat bertumpu pada tiga tujuan yaitu pendidikan keerampilan sebagai bekal untuk berkiprah dalam masyaraka kapitalis. Kedua, pendidikan bergaul, berorganisasi, dan berdemokrasi. Dan yang ketiga yaitu pendidikan yang cinta kepada rakyat melarat (Teja, 2016:2015)
Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan, dapat dipahami bahwa Tan Malaka berperan dalam kemajuan bangsa indonesia khususnya pendidikan baik berupa pendirian sekolah kerakyatan, artikel-artikel, buku dan lainnya.


Sumber: Dari Berbagai Sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini