Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan International Halal Lifestyle Conference and Business Forum-Konferensi dan Forum Bisnis Gaya Hidup Halal Internasional- untuk mengenalkan potensi Indonesia dalam rantai industri halal global.
Direktur Keuangan Syariah BI, Anwar Bashori menyebutkan Senin lalu bahwa BI akan bekerjasama dengan Halal Lifestyle Center pada konferensi tersebut yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 3 hingga 5 Oktober mendatang.
Ia menyebutkan bahwa peluang pasar produk halal meningkat pesat dengan meningkatnya tren halal di pasar global oleh karena itu Indonesia bisa menjadi negara produsen utama untuk produk halal untuk menjawab tantangan permintaan dari pasar domestik yang besar.
"Namun, hingga saat ini kita masih memainkan peran sebagai konsumen. Indonesia perlu mengalih posisikan menjadi produsen dari produk halal... Sehingga, kita perlu memperkuat industri halal kita," ucap Anwar.
Berdasarkan data terkini dari Global Islamic Economic Report 2017-2018, Indonesia berada di posisi ke-11 dalam indikator keuangan Islam, meskipun faktanya negara ini memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Negara tetangga, Malaysia berada di posisi teratas.
Sedangkan, Ketua Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar menyebutkan bahwa Indonesia perlu melakukan banyak hal untuk meningkatkan industri makanan halal, termasuk menciptakan ekosistem industri halal yang saling mendukung, membuat peraturan, pemasaran yang efektif, dan memastikan koordinasi yang tepat dengan sektor-sektor terkait.
"Kita belum memiliki peraturan untuk menciptakan sebuah ekosistem halal. Masing-masing sektor bekerja secara terpisah. Apa yang kita maksudkan adalah bagaimana menghubungkan pariwisata halal dengan makanan halal dan mungkin hotel halal," ucapnya.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News