“Listriku”, Aplikasi Buatan Indonesia yang Menang Kontes Dunia

“Listriku”, Aplikasi Buatan Indonesia yang Menang Kontes Dunia
info gambar utama

“Awalnya saya kaget saat menerima tagihan listrik rumah hingga Rp 4 juta dalam sebulan, padahal biasanya kurang dari Rp 1 juta per bulan.”

Pengalaman tak mengenakkan tersebut membuat Imam Pesuwaryantoro (26), warga Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, memutar otak. Ia mencari cara bagaimana menekan angka pengeluaran biaya listrik, yang bisa dikontrol secara sistematis.

Penggunaan listrik yang melebihi bujet bulanan memang menjadi momok tersendiri, tak hanya bagi yang sudah memiliki tempat tinggal, tapi juga beberapa penghuni indekos. Situasi itulah yang mendorong Imam membuat aplikasi pemantau penggunaan listrik secara spesifik bernama “Listriku”.

Bersama rekannya bernama Fardhan Adharizal (22), Imam yang merupakan alumnus Universitas Diponegoro Semarang ini mengembangkan aplikasi “Listriku” yang ber-platform Android, dan membawa hasil karyanya menjadi pemenang lomba internasional di Republik Korea, Jumat kemarin (2/11).

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Lomba yang bertajuk Bixpo 2018 International Invention Fair itu diikuti oleh lebih dari 100 negara peserta. Di antaranya adalah Peru, Hong Kong, Maroko, Iran, dan negara-negara lain yang tentu bukan lawan enteng bagi Imam dan Fardhan. Namun demikian, inovasi yang diciptakan dua anak bangsa Indonesia ini memang layak lebih diunggulkan ketimbang penemuan lainnya.

Pada ajang yang diselenggarakan oleh Korea Electric Power Corporation (KEPCO) di Kim Dae Jung Convention Center Kota Gwangju tersebut, aplikasi “Listriku” yang mulai dikembangkan pada September 2018 memenangi dua penghargaan sekaligus. Pertama adalah kategori Best Leading Innovation Awards, dan yang kedua yakni medali emas BIXPO Awards 2018.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Apa saja fiturnya?

Walau melakukan penghitungan secara spesifik, tapi cara kerja aplikasi “Listriku” sangat mudah digunakan. Aplikasi ini menyediakan empat dashboard page, yang meliputi Hitung Pemborosan (untuk menghitung potensi penghematan listrik), Rekomendasi Penghematan, Rekomendasi Ganti Alat, dan Komponen Kelistrikan.

Fitur lainnya adalah Plan and Buy, yang berfungsi untuk melakukan perencanaan sebelum membeli alat listrik, dan ada opsi untuk langsung membelinya di marketplace.

Berlanjutnya ke fitur berikutnya, dapat kita temukan menu Home Control, untuk mengontrol penggunaan listrik dengan sistem yang terkoneksi internet. Sistem ini akan menangkap interval waktu penggunaan alat untuk dikonversi ke rupiah.

Lalu yang terakhir adalah Monitoring. Fitur ini berguna untuk memantai penggunaan daya listrik, serta mendeteksi beban lebih dan sambungan yang tidak sempurna.

Bagaimana cara memakainya?

Untuk penggunaan pertama aplikasi yang berbasis pemanfaatan Radio Frequency Identification (RFID) ini sangat mudah. Pengguna cukup memasukkan data terkait nama produk kelistrikan yang akan disimpan, dalam variabel PHP.

“Tipe produk ini seperti jenis lampu neon, lampu LED, lampu pijar, lampu air dan jet pump. Untuk memasukan tipe produk lebih detail, nanti akan dijadikan acuan untuk rekomendasi,” terang Imam, dalam siaran pers yang kami terima.

Kemudian langkah selanjutnya, pengguna akan mengakses lama Addition Quest Page, yang berisi tentang beberapa pertanyaan untuk menjabarkan komponen kelistrikan pada laman sebelumnya.

“Jika pada laman sebelumnya tidak ada item yang perlu penjelasan detail, maka laman ini akan di-skip,” jelasnya.

Setelah selesai mengisi Addition Quest Page, laman selanjutnya yang diakses pengguna adalah Paid Info. Ini berfungsi sebagai pembanding, dengan biaya normal yang harus dikeluarkan pengguna aplikasi, jika memerlukan penghematan sesuai dengan yang direkomendasikan.

Imam menjelaskan, dengan mengisi laman tersebut, pengguna akan disajikan laporan hasil berisi potensi penghematan per bulan, modal untuk mengganti beberapa barang yang lebih hemat biaya, hingga waktu balik modal pemanfaatan listrik.

"Kami juga menyajikan rekomendasi kepada pengguna yang dikeluarkan oleh sistem, dan diurutkan berdasarkan skala prioritas. Pengguna juga bisa langsung membeli barang dari marketplace, serta menyimpan rekomendasi atau kembali ke halaman awal," imbuh pria yang bekerja sebagai karyawan swasta di Dekoruma tersebut.

Keistimewaan lain dari “Listriku” adalah, aplikasi ini bisa memberi peringatan pada pengguna bila terjadi anomali listrik, seperti arus pendek, thermal overload, dan over load. Dengan pemberitahuan itu, bisa mencegah musibah kebakaran atau kerusakan instalasi kelistrikan akibat situasi anomali.

Selanjutnya, sistem peringatan dini kepada pengguna juga meliputi pemberitahuan untuk melakukan sejumlah langkah penghematan penggunaan listrik.

"Akan ada pemberitahuan seperti ini (contohnya). Hai Fardan, dengan mematikan lampu sebelum tidur malam ini, kamu sudah menghemat 125 wh," terangnya.

Wow… sangat mudah digunakan dan sangat kaya informasi, bukan? Jadi, sudahkah kamu mengunduh “Listriku” sebagai salah satu upaya penghematan listrik?


Sumber: Siaran pers tim "Listriku"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini