Tak Hanya Eko Yuli, Atlet Asal Kalimantan Timur Juga Raih 2 Medali Emas di Kejuaraan Dunia

Tak Hanya Eko Yuli, Atlet Asal Kalimantan Timur Juga Raih 2 Medali Emas di Kejuaraan Dunia
info gambar utama

Setelah beberapa hari lalu Eko Yuli berhasil menyabet gelar juara dunia dan memecahkan rekor dunia. Salah satu rekannya juga tampil mengesankan pada kejuaraan dunia Angkat Berat di Halmstad, Swedia, pada hari ini (6/11). Dia adalah Widari, seorang lifter yang berasal dari Kalimantan Timur.

Widari sukses membawa pulang dua medali emas dan satu perak. Lifter yang turun di kelas 47 kg putri ini, mampu memecahkan rekor dunia dengan angkatan 141 kg, khususnya di bench press.

Seperti yang dilansir di laman Tribunnews, Sugeng Mochdar selaku Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim, sangat mengapresiasi pencapaian Widari.

Menurut Sugeng, bench press yang dilakukan Widari mampu pecahkan rekor dunia dengan 141 kg. Artinya dia mampu mengangkat dua kali lipat dari total berat tubuhnya.

"Ini event dunia dan sangat membanggakan. Semoga kedepannya Widari bisa lebih fokus. Sebab jauhnya perjalanan dan kurangnya waktu istirahat juga cukup mengganggu persiapan bertanding," ungkapnya.

Sugeng memuji strategi peraih medali emas PON 2016 itu yang enggan tampil ngotot di kejuaraan dunia. Pasalnya Widari harus berhitung waktu recovery guna tampil lebih bertenaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim, Desember mendatang. Dia juga berharap ke depannya Widari bisa lebih fokus menghadapi kejuaraan-kejuaraan lain.

"Terlepas dari apapun, Widari tidak ngotot karena masih mempersiapkan tenaga untuk turun di Porprov supaya recovery lebih cepat. Sebab sangat memerlukan energi dan perlu recovery agar lebih cepat pulih jelang Porprov nanti," tambahnya.

Selain pecahkan rekor dunia, Widari juga meraih medali emas berikutnya pada teknik deadlift, dan perak di clean & jerk.

Sumber: Tribunnews

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini