Semakin Berkuasa di Asia Tenggara, Semen Indonesia Akuisisi Perusahaan Semen Asal Swiss

Semakin Berkuasa di Asia Tenggara, Semen Indonesia Akuisisi Perusahaan Semen Asal Swiss
info gambar utama

PT Semen Gresik (persero) Tbk sudah dikenal oleh masyarakat sejak tahun 1957. Pada saat itu, khususnya di wilayah pulau Jawa, nama Semen Gresik menjadi top of mind setiap orang jika ingin membeli Semen. Bisa dikatakan juga Semen Gresik adalah produsen Semen terbesar di Indonesia.

Pada tahun 2012 Semen Gresik merubah namanya menjadi Semen Indonesia. Penggantian nama tersebut sekaligus merupakan langkah awal upaya merealisasikan terbentuknya strategic holding group yang ditargetkan mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional.

Saat ini Semen Gresik menguasai 42% pangsa pasar Semen domestik. Semen Indonesia juga memiliki anak perusahaan yaitu PT Semen Gresik PT Semen Padang PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement yang berada di Vietnam.

Pada November ini PT Semen Indonesia menjadi perusahaan Semen terbesar di Asia tenggara. Ini karena perusahaan yang sudah menjadi badan usaha milik negara tersebut telah mengakuisisi 80,6% saham PT Holcim Indonesia.

sumber : the marketeers
info gambar

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, mengatakan nilai yang dikeluarkan untuk membeli saham Holcim Indonesia senilai US Dollar 917 juta, atau setara dengan Rp 13,47 Triliun.

Hal ini membuat PT Semen Indonesia semakin kuat di Indonesia bahkan Asia tenggara. Untuk pangsa pasar di Indonesia, nantinya PT Semen Indonesia menguasai 55% penjualan.

Untuk pembiayaan Semen Indonesia mendapat fasilitas pinjaman dari beberapa bank asing senilai USD 1,28 miliar dengan tenor 2 tahun. Fasilitas pinjaman tersebut diberikan oleh sejumlah bank, yakni Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG Singapore Branch, Maybank Kim Eng Securities Ltd, MUFG Bank, dan Standard Chartered Bank.

--

Sumber : Merdeka, Tempo, CNBC Indonesia, Wikipedia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini