Program perdagangan pemerintah Kanada dan Indonesia telah membantu produsen kopi Aceh mendapatkan 2,6 juta dolar Amerika dalam kesepakatan perdagangan untuk memasok beberapa roaster dan importir di Kanada.
Direktur ekspor Kementerian Perdagangan, Arlinda, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa program itu menyoroti tur perkebunan di kota penghasil kopi Takengon, Aceh Tengah, dalam upaya untuk membangun kepercayaan konsumen dengan pembeli Kanada.
"Tur perkebunan menunjukkan pembeli bahwa kopi gayo adalah kualitas terbaik," katanya seperti dilansir oleh kompas.com.
Arlinda mengacu pada Aceh gayo, kopi khas Arabika yang dipuja karena rasanya kuat dan kompleks. Varietas ini adalah salah satu kopi asal Indonesia yang paling terkenal selain dari Toraja dan Wamena.
Dia menambahkan bahwa, di luar kesepakatan perdagangan, program Bantuan Perdagangan dan Sektor Swasta Kanada (TPSA - Trade and Private Sector Assistance), yang merupakan upaya bersama antara Kementerian Perdagangan dan Departemen Urusan Global Kanada, telah membantu Indonesia mendapatkan hingga 4 juta dolar Amerika dalam ekspor langsung ke Kanada dan Amerika Serikat.
Dia memperkirakan bahwa nilai ekspor langsung akan berlipat ganda menjadi 8 juta dolar Amerika pada akhir program perdagangan lima tahun pada 2020.
Tim TPSA, yang terdiri dari anggota Indonesia dan Kanada, telah berulang kali menyatakan minatnya untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Kanada.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
