Pulau Kei, Surga Kecil Indonesia yang Mengagumkan dan Misterius

Pulau Kei, Surga Kecil Indonesia yang Mengagumkan dan Misterius
info gambar utama
Keindahan Pantai Pulau Kei | Foto : The Jakarta Post
info gambar

Pulau Kei merupakan salah satu pulau kecil yang termasuk bagian dari kepulauan Maluku dan terletak di timur Indonesia. Karena letaknya yang agak sulit terjangkau, Pulau Kei belum banyak terjamah oleh wisatawan asing maupun domestik.

Pulau Kei memiliki banyak potensi pariwisata yang sangat baik, karena pulau tersebut masih alami dan belum banyak terjamah manusia sehingga pasir pantai yang masih putih, bersih dan halus, lautan biru yang terhampar luas, bahkan ikan-ikan yang berenang pun terlihat dari permukaan air karena air lautnya yang masih jernih. Jika mencari bar koktail tepi pantai atau resor mewah, tentu tidak akan menemukannya, yang terlihat hanya ada ombak lembut yang menyelimuti salah satu pantai yang memiliki pasir pantai terbaik di dunia.

Di samping itu, masyarakat setempat Pulau Kei pun masih tradisional, masih menganut kepercayaan nenek moyang. Karena tempatnya masih tergolong terpencil, jumlah wisatawan Pulau Kei pun tak sebanyak pengunjung destinasi wisata utama Indonesia lainnya yang lebih besar yaitu Bali. Jika dibandingkan, masih ada jarak yang cukup jauh dari total wisatawan Bali. Jumlah wisatawan Bali dalam sehari sama dengan banyaknya jumlah wisatawan Pulau Kei dalam 7 tahun terakhir.

Pengembangan Pariwisata

Beruntungnya, sekarang Indonesia Timur sedang menjadi pusat perhatian pemerintah untuk dapat terus dikembangkan. Proyek infrastruktur, jalan, hingga bandara dapat mempermudah wisatawan untuk mencapai daerah-daerah terpencil di Indonesia sehingga mempermudah akses wisatawan domestik maupun non domestik untuk mengeksplor daerah terpencil yang belum terjangkau, khusunya Pulau Kei.

Dalam proses pengembangan Pulau Kei, masyarakat juga mengharapkan bahwa Pulau Kei akan tersohor dan dikenal oleh orang-orang. Hal ini juga didukung oleh kebiasaan orang Kei yang menerima orang apa adanya. Disamping itu, banyak juga masyarakat Pulau Kei yang berkompetisi untuk mencari peluang dan mengembangkan usaha, terutama di bidang pariwisata. Misalnya saja mereka membuat banyak warung-warung kecil yang menyediakan makanan dan banyak tempat tidur gantung yang sengaja dibuat oleh masyarakat setempat untuk wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kei.

Tantangan Magis

Tak dapat dipungkiri juga, dalam pengembangan potensi wisata terpencil ini masih ada beberapa hambatan dan tantangan yang harus dilalui. Misalnya saja perizinan untuk memiliki tanah. Masyarakat Pulau Kei memiliki kepercayaan serupa voodoo yang sengaja diletakan di tanah kosong dan properti-properti agar tidak sembarangan orang dapat memiliki wilayahnya.

Salah satu syaratnya adalah semua keluarga dalam Pulau Kei tersebut harus tahu bahwa suatu tanah dibeli oleh siapa. Jika terlewat satu keluarga saja, maka niscayamasyarakat Pulau Kei akan memberikan hukuman “sasi”. Hukuman “sasi” ialah ketentuan (tertulis maupun tidak tertulis) yang melarang pengelolaan sumberdaya alam di darat (hutan) dan di laut selama periode tertentu.

Menarik Wisatawan

Sekarang sebagian besar masyarakat Pulau Kei ikut terus mempromosikan pariwisata. Promosi sebagian besar dilakukan oleh kelompok informal, seperti sekumpulan pemuda yang beradadalam naungan Kei Paradise. Mereka memanfaatkan Instagram untuk memamparkan dan mempromosikan Pulau Kei kepada seluruh pengguna Instagram Indonesia maupun dunia.

Selain itu, para kumpulan pemuda tersebut terus mengeksplorasi rumah mereka sendiri, menemukan lebih banyak lagi. Mereka berjelajah mencari pantai-pantai yang tersembunyi, air terjun yang mengalir, gua-gua misterius dan formasi batu kapur. Semua itu dilakukan dengan harapan semua orang akan tertarik dan akan terpesona oleh apa yang dimiliki Pulau Kei.


Sumber: Channel News Asia

Kenampakan Pulau Kei | Foto : Channel News asia
info gambar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini