Platform Investasi ‘Patungan’ di Bidang Properti, Karya Anak Bangsa

Platform Investasi ‘Patungan’ di Bidang Properti, Karya Anak Bangsa
info gambar utama

Pernah merasa ingin berinvestasi di bidang properti namun merasa anggaran tidak cukup besar? Bingung dalam menentukan waktu, lokasi, serta pembiayaan yang tepat, serta properti yang aman dan menguntungkan?

Investasi di bidang real estate, seperti rumah kedua, apartemen sewa, atau ruko komersial, dinilai sangat menguntungkan karena nilai investasinya terus meningkat. Selain itu, karena properti adalah aset berwujud (tangible asset), investasi di bidang cukup aman dan minim resiko jika dibandingkan jenis investasi lainnya, seperti saham atau obligasi.

Namun, banyak yang merasa investasi di bidang properti hanya bisa dilakukan segelintir orang yang memiliki anggaran besar.

M. Afif Izzatullah (kiri) dan Fachrian Adi Nugraha (kanan), pendiri Provesty. Foto: istimewa
info gambar

Afif Izzatullah dan Fachrian Adi Nugraha melihat peluang ini untuk memberikan akses ke masyarakat luas untuk berinvestasi properti dengan menggunakan data dan teknologi. Dengan pengalaman sebagai konsultan bisnis dan product manager di startup teknologi finansial dan teknologi properti, 2 alumni ITB dan NTU Singapura ini meluncurkan platform peer-to-peer crowfunding di bidang properti pada awal tahun 2018.

Startup ini merupakan yang pertama di bidangnya di Indonesia, asli karya anak bangsa. Kini, Provesty memiliki tim yang passionate, gabungan dari profesional real estate, ahli perbankan, legal, insinyur, media sosial, dan lain-lain.

Seluruh proyek ataupun properti telah melalui tahap uji tuntas (due diligence) dan penilaian pinjaman (credit scoring). Foto: istimewa
info gambar

“Kita sederhananya menghubungkan antara investor dan juga operator, yaitu perusahaan property, pengembang, maupun perusahaan investasi,” kata Afif ketika dihubungi oleh tim Good News from Indonesia.

“Operator ini lah yang akan bertanggung jawab dalam mencari proyek, aset, atau pembangunan properti yang akan didanai oleh para investor,” imbuhnya.

Hanya berbekal 2 juta rupiah, masyarakat bisa mengecek website Provesty dan mencari jenis atau proyek properti yang diinginkan dari daftar yang telah mereka seleksi.

“Seluruh proyek ataupun properti telah melalui tahap uji tuntas (due diligence) dan penilaian pinjaman (credit scoring) yang akurat. Kami membangun kepercayaan pengguna dengan transparansi, akurasi data, dan mitigasi resiko yang terukur,” ujar Afif.

Salah satu proyek yang didanai Provesty. Foto: instimewa
info gambar

Oleh karena itu, investor kecil tak perlu lagi kesulitan dalam menentukan waktu, lokasi, dan pembiayaan karena proses tersebut sudah dilakukan oleh Provesty.

Obsesi pada pengguna dan eksekusi, bukan pesaing, memungkinkan Provesty menghubungkan membangun lebih dari 50 rumah dengan nilai investasi hingga 7 miliar dalam waktu hanya 6 bulan, sebagian besar di Pulau Jawa dan Bali.

Ke depannya diharapkan Provesty dapat memperluas aksesnya ke seluruh masyarakat Indonesia, sehingga orang-orang yang tinggal di Pulau Jawa dapat berinvestasi di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua, atau sebaliknya.

Provesty memiliki tim yang passionate, gabungan dari profesional real estate, ahli perbankan, legal, insinyur, media sosial, dan lain-lain. Foto: istimewa
info gambar

Sejauh ini Afif menilai tantangan terbesar Provesty sebagai startup teknologi finansial adalah pertumbuhan yang cepat dan eksponensial dengan operasi bisnis sekonvensional dan seaman mungkin.

Uji tuntas dan penilaian pinjaman setiap proyek maupun properti masih membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang namun sangat penting untuk memberikan produk investasi yang aman dengan resiko terukur bagi masyarakat.

"Karena moto kami adalah investor first,” pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini