Museum Bawah Tanah Pertama Indonesia

Museum Bawah Tanah Pertama Indonesia
info gambar utama

Pongkor Geopark, yang terletak di daerah penambangan emas sesuai dengan namanya, sekarang menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Bogor.

Mencakup area seluas 135 hektar, lokasinya meliputi 15 kecamatan, yaitu Nanggung, Cigudeg, Tenjo, Leuwiliang, Tenjolaya, Leuwisadeng, Ciampea, Ciseeng, Jasinga, Pamijahan, Parung, Rumpin, Sukajaya, Tamansari, dan Cibungbulang.

Adapun daya tarik alam yang ada di area situs Pongkor adalah Gunung Peyek, prasasti suci di Mt. Munara, Air Terjun Curug Seribu, kompleks situs Cibalay, Mausoleum Van Motman, desa Urug, dan museum tambang bawah tanah yang baru dibangun, Museum Pongkor yang dikelola oleh perusahaan tambang milik negara PT Aneka Tambang (Antam).

 Pongkor Geopark di tambang emas Pongkor, menampilkan pameran bijih emas | Foto: Theresia Sufa / Jakarta Post
info gambar

Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan bahwa 15 kecamatan tersebut dikembangkan di Pongkor Geopark karena mereka memiliki potensi budaya dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Mereka juga berlokasi strategis di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Kawasan geopark ini memiliki tambang emas Pongkor, sehingga kami memilih tema 'Evolusi Magmatic Arcs', dalam kaitannya dengan mineralisasi logam mulia jenis Pongkor (emas)," tambah Nurhayanti.

Selain itu, konsep pengembangan Pongkor Geopark mempertahankan situs dan geosit yang ada, oleh karena itu harus memfasilitasi pendidikan dan sejarah bumi. Dengan semua potensi ini, Nurhayanti yakin bahwa Pongkor Geopark akan dipenuhi pengunjung Indonesia dan asing.

Pengembangan juga akan melibatkan pemerintah, universitas, dan pengusaha, yang bertujuan untuk keberlanjutan, dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di daerah sekitarnya.

Para pengunjung berjalan melalui area pertambangan | Foto: Theresia Sufa / Jakarta Post
info gambar

Nurhayanti lebih lanjut berharap bahwa Pongkor Geopark akan lebih mudah diakses dalam konteks Jabodetabek, terlepas dari aksesibilitasnya melalui rute Bogor-Jasinga yang ada yang membutuhkan waktu perjalanan yang lebih lama dari ibukota.

"Jalan pintas baru dari Tangerang Selatan ke Pongkor Geopark diperlukan, baik dalam bentuk jalan tol atau jalan arteri. Kami juga berharap bahwa Geopark juga akan dapat dicapai menggunakan kereta api melalui jalur Bogor-Lebak," kata Nurhayanti.

Gubernur Jawa Barat harus mempertimbangkan perencanaan dan penganggaran untuk pengembangan geoparks Ciletuh dan Pongkor sebagai geoparks kembar, yang berjarak 30 kilometer, sebagai tujuan utama Jawa Barat.

 Leuit (lumbung padi) di desa adat Urug di Pongkor Geopark | Foto: Theresia Sufa / Jakarta Post
info gambar


Sumber: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini