"Aquaman" dari Surabaya

"Aquaman" dari Surabaya
info gambar utama

THE AQUAMAN DARI SURABAYA

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah*

Kalau kita menonton film Amerika “Aquaman” yang di produksi Warner Bross, kita bisa melihat actor Jason Momoa yang memerankan sosok Aquaman anak dari Ratu Atlantis yang diperankan Nicole Kidman itu memiliki tubuh tinggi besar, gempal yang bisa lari cepat didarat dan menyelam di laut dalam. Dia merupakan hero dalam film itu, dengan rambutnya yang panjang Aquaman ini melibas musuh-musuhnya dengan kekuatan yang dia miliki. Aquaman adalah pahlawan yang berhubungan dengan air, laut.

Tapi menurut saya ada Aquaman dari Surabaya, dia adalah Prigi Arisandi, yang tubuhnya tidak setinggi dan besar seperi actor Jason Momoa, ukuran tubuhnya rata-rata orang kita, kulit sawo matang gelap. Ada kesamaan Prigi Arisandi dengan Aquaman di film itu, sama-sama pejuang di air, dan sama-sama rambutnya grondong. Hanya saja Prigi sering menguncir rambutnya kebelakang.

Saya ikut terharu dan bangga ketika menyaksikan Universitas Airlangga pada acara Dies Natalis nya yang ke 64– sebagai Alma Mater nya Prigi Arisandi lewat rektornya Prof. Nasih menganugerahi Prigi penghargaan sebagai alumni yang berprestasi bersama dengan tiga alumni lainnya yang salah satunya Arif Budiman Ketua KPU Indonesia.

Prigi | Blog Hurek
info gambar

Prigi Arisandi menjadi alumni inspiratif dan aktivis lingkungan. Prigi adalah alumnus UNAIR dari Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR. Dia menjadi aktivis lingkungan yang kerap diberi julukan River Defender atau Pembela Sungai, saya sekarang menjuluki dia the Aquaman – terinspirasi film produksi Warner Bros itu. Kekhawatirannya terhadap kondisi sungai di Surabaya yang tidak layak konsumsi menjadi alasan utama untuk terjun sebagai aktivis di bidang tersebut. Melalui Ecoton - Ecological Observation and Wetlands Conservation atau Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah, Prigi bekerja keras untuk menyelamatkan sungai di Surabaya dari pencemaran. Dia juga tercatat aktif menggerakkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem air di lingkungan demi masa depan yang lebih sehat dan baik. Dia pernah bersumpah bahwa tidak akan berhenti berjuang untuk lingkungan ini sebelum sungai Surabaya bebas dari limbah.

Sebelum sungai – sungai Surabaya bersih seperti sekarang ini, Prigi pernah menggagas mendidik detektif kali Surabaya yang melibatkan anak-anak; karena waktu itu kali di kota kedua terbesar di Indonesia ini memprihatinkan karena menjadi tempat pembungan limbah bagi 800 industri sehingga tercemar zat merkuri dan kimia lainnya. Dia juga pernah dan para relawan lainnya pernah mengkampanyekan #Kali Surabaya bukan WC umum#. Prigi sebagai pendiri Ecoton memiliki data disepanjang sungai Sidoarjo dan Surabaya terdapat 1.282 WC akibatnya kali Surabaya kualitas airnya buruk.

Prigi dan penghargaan dunia | Goldmanprize.org
info gambar

Aktivitas melindungi lingkungan ini membuat Prigi dikenal di dunia, dan pada tahun 2011 dia disejajarkan dengan 5 warga dunia mendapat The Goldman Environmental Prize. Pemberian penghargaan ini sejak tahun 1990 yang digagas oleh dermawan Richard Godman dan istrinya Rhoda. Prigi memperoleh penghargaan bergengsi ini karena dianggap berhasil menginisiasi gerakan lokal untuk menghentikan polusi industri di sungai yang menyediakan air minum bagi 3 juta orang penduduk Surabaya. Dia bahkan berusaha menyeret industri pencemar sungai itu ke pengadilan. Gubernur Jatim Soekarwo pernah ditegurnya karena tidak bisa mengatasi pencemaran, bahkan Presiden SBY kala itu sempat di somasi karena dianggap bertanggung jawab terhadap buruknya kualitas sungai brantas.

President Barack Obama poses for a photo with Goldman Environmental Prize winners in the Oval Office, April 13, 2011. (Official White House Photo by Pete .

Sekarang Prigi dan kawan-kawannya lagi gencar-gencarnya menggelar bersih-bersih popok di aliran Sungai Kali Surabaya, Dalam aksinya itu, ber kuintal- kuintal limbah popok diangkat dari bawah jembatan Karangpilang Surabaya.

Dengan menggunakan pakaian antiradiasi serbaputih, bermasker, bersarung tangan, dan bersepatu bot, relawan Ecoton sibuk menyusuri Sungai Brantas di Jawa Timur.

Berbekal garu, jaring, tongkat pengait, dan tempat sampah, merekai memungut sampah popok bayi yang tersangkut di sekitar tepi Sungai Brantas, termasuk juga yang mengambang di badan sungainya.

Kondisi kota Surabaya sekarang jauh lebih bersih, asri, penuh dengan taman-taman. Sungainya pun bersih tidak seperti dulu-dulu dimana orang dengan seenaknya membuang sampah, bahkan kasur yang sudah lapuk. Kondisi seperti ini tentu berkat semua pihak, termasuk walikota Surabaya Bu Risma berserta jajaran dan masyarakatnya. Tapi tidak berlebihan kalau kondisi bersih itu juga bisa kita sebutkan akibat dari kontribusi Prigi Arisandi – The Aquaman yang tanpa henti-hentinya berupaya melindungi warga kota dari pencemaran lingkungan.

Tdak hanya kota Surabaya, kota-kota lain di nusantara ini memerlukan Aquaman-Aquman lainnya seperti Prigi Arisandi.

==

*Alumni Universitas Airlangga

dan University of London

Staf Khusus Rektor Unair

Bidang internasional.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini