Kemajuan Pariwisata Indonesia, Penyumbang Devisa Terbesar Indonesia

Kemajuan Pariwisata Indonesia, Penyumbang Devisa Terbesar Indonesia
info gambar utama

Kementerian Pariwisata menggelar acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2018 yang dilaksanakan pada Kamis, (20/12) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta. Acara yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, ini mengusung tema “The Winner Wonderful Indonesia Energy”.

Acara ini digelar sebagai wujud nyata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam menyampaikan informasi yang transparan, komprehensif, dan akuntabel tentang kinerja mereka selama tahun 2018. Di samping itu, dalam acara ini Kemenpar juga menjabarkan program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang.

Arief Yahya mempresentasikan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dengan ukuran yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir, yaitu mencapai 25,68%. Hal ini membuat Indonesia menempati urutan pertumbuhan sektor pariwisata tercepat ke-9 di dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di Asia Tenggara menurut WTTC (World Travel and Tourism Council).

Selain meningkatnya investor dalam dan luar negeri, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami peningkatan yang signifikan. Capaian sementara jumlah kunjungan wisman periode Januari hingga Oktober 2018 secara kumulatif sebesar 13.240.827, yang berarti tumbuh sebesar 11,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Arief juga menjelaskan bahwa angka proyeksi perolehan devisa sebesar USD 17,6 miliar pada tahun ini akan menempatkan sektor pariwisata berada di posisi teratas sebagai penghasil devisa atau sejajar bahkan mengalahkan CPO (Crude Palm Oil) yang saat ini berada di posisi teratas dalam perolehan devisa terbesar.

Seriring pertumbuhan pariwisata Indonesia yang dinilai cepat, maka para investor mancanegara dan dalam negeri tertarik untuk berinvestasi di sector pariwisata Indonesia. Tentunya di samping kesuksesan yang diraih juga terdapat banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi seperti bencana alam yang dapat terjadi kapan saja, sehingga dibutuhkan solusi.

“Jika terjadi bencana alam, kita lebih menekankan bagaimana cara memitigasi bencana dan tanggap darurat” ungkap Arief. Selain bencana alam, zero dollar tourist juga menjadi tantangan bagi Kemenpar. Namun beruntungnya, dengan cepat Kemenpar dapat mengatasi hal-hal tersebut.

Gelaran ini diadakan bersamaan dengan peluncuran “The Heart of Wonder” yaitu lomba foto yang diinisiasi oleh salah satu fotografer ternama Indonesia, yang juga menjadi fotografer untuk iklan Asian Games 2018, Nurulita Andriani.

Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan peluncuran Wonderful Start Up Academy (WSA), yakni sebuah program inkubasi start-up pertama yang bergelut dalam bidang pariwisata. Acara ini juga dimeriahkan oleh peluncuran Korpri Mart sebagai pasar swalayan, yang merupakan produk dari Korpri sebagai bentuk fasilitas bagi karyawan Kemenpar.

Acara dibuka oleh pertunjukan tarian daerah dan penyerahan penghargaan kepada para pemenang Win Way: Speed, Solid, Smart untuk kategori ASN dan Artefak dan penghargaan Anugerah Mitra Co Branding untuk Resto Diaspora, Corporate, dan Endorser.


Sumber: Siaran Pers Jumpa Pers Akhir Tahun 2018

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini