Profil PNS Inspiratif 2018: Syamsul Adha dan Misi Wampu Jadi Mampu

Profil PNS Inspiratif 2018: Syamsul Adha dan Misi Wampu Jadi Mampu
info gambar utama

Perbedaan tingkat ekonomi tiap keluarga masih merupakan salah satu persoalan pelik di Indonesia. Tak hanya di kota-kota besar, tapi juga mencakup seluruh wilayah Tanah Air. Contohnya di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Sekitar separuh dari 38.406 penduduk Wampu termasuk di kategori belum sejahtera. Sebagian dari mereka tinggal di rumah yang kurang layak dan hidup serba kekurangan. Situasi ini kemudian mendorong Syamsul Adha S.STP., yang menjabat sebagai Camat Wampu sejak 4 Januari 2017, untuk melakukan inovasi demi kebaikan warganya.

“Hati saya terenyuh dan tergerak untuk membantu meskipun tidak ada anggaran untuk itu,” ucap lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tahun 2007 ini.

Dalam menjalankan misinya, Syamsul Adha mengobarkan semangat lewat jargon untuk memotivasi masyarakat Wampu. Maka, lahirlah slogan “Wampu Mampu” yang dipopulerkan di media sosial beserta tagar #Wampumampu.

“Saya mempunyai keyakinan jika pekerjaan dilakukan bersama-sama maka tujuan yang akan dicapai akan semakin mudah. Prinsip dan semangat itulah yan coba kita tularkan kepada masyarakat,” ucap pria yang dijuluki Camat Imut ini.

Bak gayung bersambut, tagar tersebut langsung ditanggap positif oleh masyarakat dan diapresiasi tinggi oleh Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu. Kecamatan-kecamatan lain pun kemudian ikut membuat slogan serupa agar warganya terpacu berbuat lebih baik demi kemajuan bersama.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Program-program Syamsul Adha

Syamsul Adha memiliki empat program untuk mewujudkan tagar #Wampumampu. Pertama adalah Gotong Royong Bedah Rumah, sebuah tindakan untuk memperbaiki rumah warga yang kurang layak dihuni.

Mirip dengan program televisi Bedah Rumah, hanya saja sumbangannya tidak diterima dalam bentuk uang, melainkan bahan bangunan seperti pasir, batu kali, semen, atap seng, cat, dan sebagainya. Dananya berasal dari swadaya masyarakat sekitar, tanpa aliran dana APBD maupun APBN. Namun ke depannya biaya Bedah Rumah akan dimasukkan ke Anggaran Dana Desa (ADD) atau Dana Desa (DD).

Selama dua tahun masa jabatannya, Syamsul Adha telah membedah lima rumah dengan bantuan berbagai pihak. Salah duanya adalah rumah pedagang asongan yang berjualan di perempatan lampu merah, dan rumah suami-istri yang bekerja sebagai buruh bongkar-muat di pabrik batu bata.

Berlanjut ke program yang kedua, pria kelahiran Sungai Tualang, 6 September 1984 ini menerbitkan 1.000 Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) secara gratis. Langkah ini diharapkan dapat memotivasi warga Wampu yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan pekebun, untuk merintis usaha kecil-kecilan.

Berbagai jenis usahawan kecil mikro memanfaatkan program ini seperti pedagang gorengan tukang tambal ban, pedagang jamu, tukang rujak keliling, pedagang bakso, bengkel, dan salon.

“Ada juga beberapa pelaku usaha yang awalnya tidak merespon program ini. Namun setelah tahu bahwa dengan izin usaha resmi mereka bisa berhubungan dengan bank dan bisa mendapat kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR), mereka jadi bersemangat, Semua jenis usaha kami layani, kita tidak tahu tiba-tiba nanti mereka kekurangan modal dan bisa mengajukan KUR ke bank,” terang Syamsul.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Lalu di program yang ketiga, Syamsul Adha meluncurkan LAMPU 7x24 jam, yakni Layanan Kecamatan Wampu online 7x24 jam dan e-surat. Adanya LAMPU 7x24 jam akan memberikan layanan kepada masyarakat tanpa batas jarak, ruang, dan waktu.

Dengan layanan daring ini, kapanpun petugas kecamatan dapat merespon permintaan layanan oleh masyarakat dan bisa dikontrol langsung oleh Syamsul melalui e-surat.

Layanan yang dapat diakses melalui website www.layanan-wampu.langkatkab.go.id ini meliputi layanan pemerintahan, trantib, serta pemberdayaan masyarakat dan pembangunan (PMP).

Layanan pemerintahan antara lain surat keterangan bersih lingkungan dan bersih diri, surat keterangan ahli waris, surat keterangan domisili lembaga/parpol/organisasi, surat pelepasan dan penyerahan dengan ganti rugi, surat keterangan tidak silang sengketa, dan cek bersih tanah.

Sementara layanan yang termasuk rekomendasi SITU, SIUP dan TDP, ijin usaha mikro, rekomendasi IMP, rekomendasi ijin gangguan. Kemudian layanan PMP mencakup dispensasi nikah, surat kematian, surat keterangan tidak mampu, surat keterangan pindah datang WNI, surat domisili, permohonan beasiswa, permohonan KTP dan lain-lain.

Dalam jangka pendek LAMPU 7x24 jam diharapkan dapat menciptakan pelayanan administrasi PATEN yang mudah, cepat, dan efisien di lingkungan Kantor Camat Wampu melalui sistem online. Lalu untyuk jangka menengah, sistem ini direncanakan bisa beroperasi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Langkat.

Kemudian di program keempat, Syamsul mengadakan Jumat Berbagi untuk memberi bantuan pada anak yatim piatu dengan dana yang diperoleh dari berbagai donatur dan tidak bersifat mengikat. Program ini dlaksanakan pada minggu keempat setiap bulannya.

“Jika santunan ini dinilai dari segi materi mungkin tidak artinya. Tapi ini sebagai sentuhan dari kami, aparat di kecamatan kepada anak-anak kami, anak-anak yatim piatu, bahwa mereka tidak sendiri, kami juga adalah orang tua mereka,” terang Syamsul, yang ketika menimba ilmu di Sekolah Dasar menyambi jualan kue berkeliling.

Syamsul Adha merupakan satu dari 15 besar PNS Inspiratif yang mempresentasikan inovasinya di hadapan dewan juri. Dengan kerendahan hati, ia menilai apa yang dilakukannya adalah hal biasa sebagai pelayan masyarakat, dan menurutnya masih banyak orang lain yang bisa berbuat lebih baik dan berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat.

“Mereka tidak dikenal karena mungkin tidak terekspos,” pungkas mantan Sekretaris Camat Kecamatan Selesai dan Kecamatan Sei Bingei ini.***

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini