Profil PNS Inspiratif 2018: Cris Kuntadi, Mencegah Kecurangan dengan Si Kencur

Profil PNS Inspiratif 2018: Cris Kuntadi, Mencegah Kecurangan dengan Si Kencur
info gambar utama

Memerangi kecurangan yang terjadi di organisasi yang dipimpinnya menjadi salah satu misi Cris Kuntadi dalam berkarier. Sebuah konsep pun digagas, dan kemudian diberi nama Si Kencur (Sistem Kendali Kecurangan).

Ide awal pembuatan Si Kencur lantaran tidak ada pengendalian sama sekali terhadap kecurangan. Maka beliau pun membuat program Si Kencur yang diluncurkan pada 21 Februari 2012, sebagai upaya pengendalian agar tidak ada kecurangan di unitnya.

Sejak adanya Si Kencur, beragam kecurangan berhasil diatasi program ini. Salah satunya adalah mark-up dana reimburse. Cris bercerita, kejadian itu kerap ditemukan di peserta diklat dari luar Jakarta yang datang ke Jakarta, karena mereka diperbolehkan membeli tiket sendiri dari masing-masing daerah.

Si Kencur kemudian mengatasi kasus itu dengan verifikasi di setiap dana reimburse. “Dan ketika kami verifikasi ternyata masih ada yang cheating. Mereka yang tiketnya harga tertentu, ternyata di-mark up dananya dengan harga yang tinggi. Karena pengendalian internal kami kuat, maka kami katakan, kami akan membayarkan sesuai harga tiket yang sesungguhnya,” terang pria yang memiliki 11 gelar ini.

“Maka kami kencangkan dengan Si Kencur ini. Bagaimana caranya? Kami katakan, kami akan verifikasi, apabila ada yang tidak sesuai dengan kondisi yang sesuai kenyataannya, maka kami tidak akan membayarkan biaya tiketnya dan kami akan melaporkan kepada Inspektorat Utama BPK,” imbuhnya.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Inovasi tiada henti

Si Kencur dibuat Cris Kuntadi saat beliau bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lalu di tahun 2015 beliau mendapat promosi jabatan di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadi Inspektur Jenderal, dan konsep-konsep Si Kencur ikut dibawanya ke Kemenhub.

Di Kemenhub, Si Kencur mendeteksi adanya banyak piutang pada pihak ketiga yang tidak tertagih. Cris pun langsung melakukan penagihan, dengan menyurati orang-orang yang mempunyai utang pada Kemenhub. Dikatakan pula jika tidak disetorkan dalam waktu 30 hari, mereka akan di-black list.

Tak lama kemudian, tagihan-tagihan utang itu mulai terbayar. Dalam setahun di 2015, kerugian negara yang berhasil dipulihkan mencapai Rp 1,12 triliun, berkat utang-utang yang terbayar tersebut.

Cris Kuntadi dan kegemarannya di olahraga sepeda | Foto: Kementerian PANRB
info gambar

Si Kencur terbukti sukses diaplikasikan di dua instansi sekaligus. Namun, keunggulan Si Kencur tak hanya sebatas di proses pemulihan. Lulusan S3 Doktoral Administrasi Universitas Brawijaya ini menuturkan, Si Kencur juga bisa dipakai untuk proses pencegahan.

Konsep review HPS (Harga Perkiraan Sendiri) contohnya. Ketika ada unit kerja yang akan membangun atau melakukan pengadaan sesuatu barang atau jasa yang nilainya di atas Rp 10 miliar, maka harga sebelum ditawarkan kepada rekanan harus di-review terlebih dulu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa HPS yang ditawarkan itu wajar.

Melalui sistem itu, potensi kemahalan di tahun 2016 sebesar Rp 1,08 triliun dapat dipotong. Kemudian di tahun 2017 potensi kemahalan dipotong sebesar Rp 1,99 triliun, dan di tahun 2018 sebanyak Rp 944 miliar.

Padahal, di dua tahun terakhir itu Cris telah dimutasi ke Staf Ahli Bidang Logistik Multimoda dan Keselamatan Perhubungan di Kemenhub, tapi konsep yang ditanamnya terus dilanjutkan oleh Irjen baru.

Kesuksesan Cris Kuntadi dalam berkarier maupun berkarya memang layak ditiru dan dijadikan inspirasi kita semua. Pria kelahiran Banyumas, 24 Juni 1969 ini, tak henti-hentinya belajar dan terus belajar demi mengembangkan diri, dan membuat perubahan positif di lingkungan kerjanya.

“Saya terinspirasi dengan almarhum ayah saya yang memutuskan untuk melanjutkan kuliah lagi mengambil S1, meski waktu itu beliau gajinya sudah lebih tinggi dari gaji standar S1,” ungkapnya.

“Saya ingin menanamkan dalam diri saya bahwa bapak saya sudah memberikan contoh yang luar biasa. Dan ternyata dari apa yang sudah saya pelajari, baik pendidikan formal maupun profesi, banyak sekali input dan manfaat yang bisa saya peroleh untuk memperbaiki kehidupan saya secara pribadi dalam kaitannya dengan kedinasan,” pungkas Cris Kuntadi, yang mendapat kenaikan pangkat pilihan sebanyak empat kali.

Cris Kuntadi merupakan salah satu peserta di 15 besar PNS Inspiratif 2018. Berkat inovasinya yang luar biasa, beliau pun melaju ke babak 5 besar bersama Endang Yuli, Sutopo Purwo Nugroho, Akhmad Basori, dan Hunggul Yudono.***

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini