Kisah Kultara Perkenalkan Nilai Budaya di Destinasi Wisata

Kisah Kultara Perkenalkan Nilai Budaya di Destinasi Wisata
info gambar utama

Sudah menjadi tekad Kultara untuk secara konsisten memperkenalkan pariwisata dan kebudayaan Indonesia. Berdiri pada tahun 2016, Kultara, yang merupakan social enterprise, mengemas kegiatan wisata edukatif ke dalam dua program yaitu One Day Trip dan Mini Workshop. Kultara didirikan oleh Sabrina Anggraini, seorang anak muda yang memiliki kegemaran traveling serta tertarik pada dunia pariwisata.

Banyak gerakan serupa Kultara. Namun sesuai dengan tagline Kultara #GoTravelWithPurpose, yang menjadi trademark adalah Kultara memberikan pengalaman trip yang dapat memberikan dampak positif atas permasalahan di destinasi wisata serta memperkenalkan nilai-nilai budaya dari suatu destinasi wisata untuk peserta program dan warga lokal.

“Dalam suatu daerah yang memiliki potensi pariwisata, tidak sedikit warga lokal di daerah tersebut yang belum sepenuhnya menyadari betapa kuatnya nilai-nilai budaya yang mereka miliki. Di sini Kultara hadir untuk coba menguatkan sense of belonging tersebut dengan harapan potensi pariwisata dapat tergali lebih optimal dan memberi nilai kebermanfaatan yang lebih luas.” terang Sabrina.

Upaya tersebut salah satunya diwujudkan melalui program One Day Trip yaitu dengan mendatangkan wisatawan baik domestik maupun luar negeri untuk berkunjung ke destinasi wisata terpilih selama satu hari. Program tersebut di samping memberi kesempatan wisatawan untuk melepas penat, juga menjadi sarana menyenangkan untuk mempelajari suatu sejarah dan kebudayaan, serta mengajak peserta untuk mengawal berbagai isu yang dihadapi di destinasi kunjungan.

Penyampaian materi sendiri dilakukan langsung oleh warga lokal sehingga warga juga secara tidak langsung termotivasi untuk terus mempelajari dan melestarikan kebudayaan dan pariwisata di tempat tinggal mereka.

Peserta One Day Trip memiliki latar belakang yang bervariasi mulai dari anak sekolah, karyawan hingga rombongan keluarga. Kemudian untuk destinasi, Kultara lebih sering menyasar ke desa wisata seperti Kampung Tongkol, Krapu, dan Lodan di Jakarta, Mega Mendung Bogor, dan Kampung Bekelir Tangerang.

Gambaran kegiatan One Day Trip umumnya meliputi eksplorasi destinasi disertai dengan pemaparan oleh warga lokal, aktivitas bersama, dan menyantap kuliner yang juga disiapkan oleh warga. Untuk aktivitas bersama disesuaikan dengan potensi daerah setempat.

Sebagai contoh di Kampung Bekelir, peserta bersama warga menanam tanaman urban dengan mendaur ulang botol minuman sebagai media tanam. Aktivitas lain yang juga pernah dilakukan yaitu mengenalkan potensi dan proses pembuatan jamu saat berkunjung di Kampung Tongkol, Krapu, dan Lodan.

Aktivitas mendaur ulang botol plastik bersama warga lokal
info gambar

Sementara untuk Mini Workshop, Kultara mengonsep pelatihan kerajinan seperti gerabah dan batik atau hal-hal yang berkaitan dengan tradisi bersama ahli dengan cara yang menyenangkan. Mini Workshop biasanya diselenggarakan di taman kota selama setengah hari. Antusiasme peserta Mini Workshop pun tak kalah dengan antusiasme peserta One Day Trip.

Selaku founder, Sabrina melihat ketertarikan yang besar pada peserta dan warga lokal atau fasilitator workshop. Hal ini terbukti dari interaksi antara keduanya yang berjalan secara komunikatif. Pengalaman menarik lain yang bisa dinikmati para peserta program yang diadakan oleh Kultara yakni dokumentasi kegiatan yang menawan. Sebab untuk mengabadikan momen, Kultara bekerja sama dengan fotografer profesional.

Program One Day Trip dan Mini Workshop diadakan sebulan sekali dengan biaya pendaftaran yang cukup terjangkau. Sabrina lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini jangkauan wilayah masih di Jakarta sekitarnya, tapi pihaknya tengah menyiapkan pengembangan ke depan.

Kultara cukup sering mengadakan kegiatan kolaboratif dengan berbagai instansi seperti komunitas, lembaga, dan dinas terkait. Hal tersebut dimaksudkan agar ruang gerak dan dampak positif dapat semakin meluas. Atas kontribusi dan kinerjanya, baru-baru ini founder Kultara meraih penghargaan sebagai pemuda terinspiratif oleh Kemenpora pada Hari Sumpah Pemuda tahun 2018.

Tantangan pelestarian pariwisata dan kebudayaan Indonesia di tengah era globalisasi menjadi semangat bagi Kultara untuk terus membumikan kecintaan terhadap kekayaan dalam negeri untuk generasi ke generasi.

Generasi millenial juga punya semangat yang sama ‘kan?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DW
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini