Klasemen Kota Favorit Indonesia di Malam Tahun Baru

Klasemen Kota Favorit Indonesia di Malam Tahun Baru
info gambar utama

Sudah satu minggu tahun 2019 berlalu, dan tak terasa di pekan lalu kita baru saja merayakan malam tahun baru. Sejumlah kenangan tentunya masih tersisa di tempat-tempat kita merayakan malam pergantian tahun.

Berlibur ke luar kota menjadi salah satu opsi yang dipilih sebagian masyarakat untuk menikmati malam tahun baru. Ada yang ke luar kota di luar negeri, ada pula yang “luar kotanya” di dalam negeri.

Menurut data dari Agoda melalui siaran pers yang diterima GNFI, Bali menjadi lokasi yang paling banyak dituju wisatawan Indonesia di malam tahun baru 2019. Segala keindahan Pulau Dewata memang sangat menunjang untuk merayakan malam pergantian tahun, jadi tak heran Bali menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Di bawah Bali, ada Yogyakarta yang menempati peringkat kedua. Dengan Malioboro sebagai tujuan utamanya, Jogja tak pernah sepi peminat di hari-hari libur nasional dan akhir pekan, apa lagi di malam tahun baru.

Kemudian di posisi tiga bertengger Jakarta yang ternyata tidak benar-benar sepi di malam pergantian tahun. Walau pada siang hari ibu kota negara Indonesia ini sepi melompong karena ditinggal para perantau, tapi jelang malam tahun baru Jakarta kembali ‘hidup’ dengan keindahan atraksi kembang apinya.

Di urutan keempat, ada Bandung yang letaknya tak jauh dari Jakarta. Sebagai kota yang kerap menjadi tujuan wisata kawula muda, Bandung memang memiliki banyak tempat yang menarik untuk merayakan malam tahun baru, ditambah hawanya yang sejuk.

Ramainya Bali, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung, juga mengalahkan keramaian kota-kota populer lainnya di Asia, seperti Tokyo, Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Masing-masing dari kota tersebut menghuni peringkat 5, 6, 7, dan 8 di daftar Agoda.

Lalu untuk melengkapi 10 besar klasemen, di peringkat 9 dan 10 bercokol dua kota besar di Jawa Timur, yakni Surabaya dan Malang. Dua kota yang hanya terpisah jarak kurang dari 100 kilometer ini memang menjadi poros wisata utama di Jawa Timur.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini