Indonesia Berhasil Rebut Juara dan Gelar Best Speaker dalam Kompetisi Debat Dunia di Afsel

Indonesia Berhasil Rebut Juara dan Gelar Best Speaker dalam  Kompetisi Debat Dunia di Afsel
info gambar utama

Tiga Tim Indonesia dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Bina Nusantara (Binus) yang disponsori oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), bersama dengan tim Indonesia lainnya dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sriwijaya, Universitas Padjadjaran dan Universitas Parahyangan telah mengikuti World University Debate Championship (WUDC) di Cape Town pada tanggal 28 Desember 2018 - 3 Januari 2019.

Dua tim Indonesia berhasil masuk ke babak Grand Final dan merebut gelar Best Speaker untuk kategori English as Foreign Language (EFL).

Menurut laporan Kementerian Luar Negeri Indonesia, WUDC merupakan kompetisi debat internasional terbesar di dunia yang telah dimulai sejak tahun 1981, dan diikuti oleh berbagai universitas di dunia dengan format British Parliamentary Debate (terdiri dari delapan orang yang terbagi ke dalam empat tim). Debat dibagi ke dalam dua kategori yakni EFL dan English as Second Language (ESL).

Tahun ini, kompetisi bergengsi ini diikuti 276 tim dari berbagai negara dunia dan dilaksanakan di Afrika Selatan.

 Format debat British Parliamentary berbeda biasanya. Di mana empat tim yang masing-masing terdiri atas dua orang mendebatkan suatu mosi. Foto: itb.ac.id
info gambar

Dua tim Indonesia dari ITB A (Vincentius Michael dan Ahmad Kushay) dan Binus B (Felix Kurniawan dan Everild Agnes) berhasil masuk ke babak Grand Final bersama dengan tim dari Keio A (Jepang) dan tim dari Rosario B (Kolombia), terpilih dari 37 tim yang berpartisipasi di bawah kategori EFL.

Para Grand Finalist merupakan empat tim yang berhasil melalui sembilan babak permulaan, babak 16 besar, dan babak semi-final yang berlangsung pada tanggal 27 Desember 2018 hingga 4 Januari 2019.

“Saya secara pribadi tertarik kedalam debat parlementer karena ingin mengabdi ke kampus dengan cara mengharumkan nama ITB di ranah nasional dan internasional,” ungkap Kushay seperti dikutip dari laman berita ITB.

Selain itu, motivasi Kushay mengikuti ajang tersebut karena kesukaannya terhadap diskusi intelektual tentang isu sosial.

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yaitu Ahmad Kushay (Kimia, 2015) dan Vincentius Michael (Matematika, 2016) berhasil meraih gelar Grand Finalist dalam ajang World University Debating Championship (WUDC) 2018 di Cape Town, Afrika Selatan. Foto: itb.ac.id
info gambar

Format debat British Parliamentary berbeda biasanya. Di mana empat tim masing-masing terdiri atas dua orang mendebatkan suatu mosi, membuat mereka harus memiliki pengetahuan luas serta kerjasama yang baik.

“Untuk menghadapi kompetisi ini, kami melakukan sejumlah persiapan. Dalam menggodok wawasan topik, kami membaca berbagai artikel dari majalah dan media seperti The Economist, The Atlantic, Aeon, New York Times, dan lainnya," kata Kushay.

Sementara itu, tiga orang dari Indonesia berhasil merebut gelar Best Speaker di bawah kategori EFL yang terpilih dari sekitar 533 peserta.

Penyelenggaraan WUDC mendatang pada tahun 2020 akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini