Pelatihan Guru Tahap II oleh Kawan SLI Dompet Dhuafa di MIS Tonggorisa

Pelatihan Guru Tahap II oleh Kawan SLI Dompet Dhuafa di MIS Tonggorisa
info gambar utama

Konsultan Relawan Sekolah Literasi Indonesia (Kawan SLI) Dompet Dhuafa kembali melakukan pelatihan dan sharing tentang Desain Pembelajaran Aktif (RPP) dan Media Pembelajaran. Pelatihan ini dilaksanakan di enam sekolah dampingan SLI di Kabupaten Bima, salah satunya di MIS Tonggorisa.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu pada hari Kamis, 17 Januari 2019 dan Sabtu, 19 Januari 2019. Pelatihan ini berlangsung dari pukul 09.00-13.00 WITA dan dihadiri oleh 12 guru di MIS Tonggorisa.

Hari pertama Kawan SLI bersama guru-guru di MIS Tonggorisa dijalani dengan sharing tentang betapa pentingnya seorang guru memiliki RPP sebelum masuk ke kelas, sehingga kegiatan pembelajaran bisa berlangsung lebih efektif dan efisien.

"Sebenarnya kami tidak asing lagi dengan RPP, setiap awal semester kami selalu berkutat dengan RPP, tetapi kalau kami harus membuat RPP secara mandiri itu rasanya sangat berat bagi kami ditambah lagi kurikulum 2013 yang selalu direvisi, sehingga membuat kami bingung juga" ujar Ibu Rohana S.PdI salah seorang guru model di MIS Tonggorisa.

Oleh karena itu sharing yang dilakukan Kawan SLI juga memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk praktek langsung membuat RPP sederhana secara mandir,i agar RPP yang dibuat nantinya bisa mereka sesuaikan dengan kondisi kelas, kemampuan siswa, dan keadaan lingkungan di sekitarnya.

Di hari ke dua, pelatihan dilanjutkan dengan pembuatan media pembelajaran, guru-guru sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena selama ini sebenarnya mereka ingin membuat media pembelajaran, tetapi belum tahu harus mulai dari mana, dan bagaimana membuat media yang sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas.

Setelah sharing mengenai media pembelajaran, Kawan SLI juga memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk langsung praktek membuat media pembelajaran. Terbukti guru-guru MIS Tonggorisa ini adalah guru-guru yang kreatif dalam membuat media pembelajaran. Hanya saja selama ini mereka tidak terbiasa membuat media pembelajaran.

"Ternyata membuat media pembelajaran itu tidak sesulit yang saya bayangkan selama ini. Membuat media pembelajaran itu mudah dan menyenangkan selama ada kemauan pasti kita bisa membuat media sederhana yang akan menjadikan pembelajaran di kelas kita lebih menyenangkan. Setelah pelatihan ini saya akan mencoba membuat media pembelajaran yang lainnya agar bisa saya gunakan untuk menunjang pembelajaran di kelas saya," tutup Ibu Aisyah setelah mempresentasikan media sederhana yang telah dibuatnya bersama guru-guru lainnya.

Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal bagi guru-guru di MIS Tonggorisa untuk mengubah paradigma bahwa RPP dan media pembelajaran bukan lagi menjadi beban, tetapi justru menjadi kebutuhan. Juga agar guru-guru bisa lebih mandiri dan kreatif dalam melakukan pembelajaran di kelasnya, karena sejatinya guru kreatif adalah pangkal dari siswa yang aktif.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NF
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini