Simposium Internasional di Selcuk Universitesi Turki : Mendalami Hubungan Baik Antara Turki dan Indonesia

Simposium Internasional di Selcuk Universitesi Turki :  Mendalami Hubungan Baik Antara Turki dan Indonesia
info gambar utama

Press Release

Turki dan Indonesia memiliki kerjasama dan hubungan diplomatik yang baik hingga saat ini. Jika kita melihat di media, tak jarang kita akan melihat konten-konten maupun berita mengenai Turki, terutama sang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Tak terkecuali dengan mahasiswa Indonesia yang saat ini berkuliah di Turki. Untuk menjawab rasa penasaran tentang hubungan Indonesia dan Turki. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Konya (PPI Konya) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki (PPI Turki) pada tanggal 31 Januari lalu mengadakan Simposium Internasional membahas hubungan antara Indonesia dan Turki.

Simposium ini diadakan di Selcuk Universitesi, salah satu universitas unggulan di Turki yang terletak di kota Konya. Pada sesi pembukaan para peserta dan tamu kehormatan symposium disuguhi oleh 3 penampilan tradisional yakni Tari Topeng dari perwakilan PPI Samsun lalu Tari Tarek Pukat dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kayseri (PPI Kayseri) dan penampilan Angklung dari PPI Konya.

Penampilan Tari Tarek Pukat (sumber : Panitia MUSTA 2019)
info gambar

Acara ini memiliki tiga pembicara, pembicara pertama adalah Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Republik Indonesia untuk Turki R. Hikmat Moejawan yang membahas mengenai kerjasama antara Turki dan Indonesia. Dalam sesi tersebut Bpk Hikmat memaparkan bahwa hubungan baik Indonesia dan Turki telah dimulai sejak 1950 dan telah memiliki forum bilateral antar kedua negara. Telah dicapai 20 bilateral dokumen mengenai kerjasama tersebut di forum tersebut. TVRI sebagai TV Nasional Indonesia juga telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan TV nasional Turki TRT.

Presiden Indonesia Joko Widodo dan President Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah melakukan kunjungan kenegaraan pada 2015 dan 2017. Investasi untuk Pembangkit Listrik Energi Geotermal di Gunung Gereudong, Aceh juga mencapai USD 1 Milyar . Di sektor pendidikan, di Turki saat ini terdapat kurang lebih 1200 pelajar yang tersebar di seluruh Turki, selain itu Marmara Universitesi di Ankara juga memiliki kerjasama dengan Universitas Hasanudin di Makassar. Sedangkan di sektor pertahanan (militer) kedua negara telah memiliki kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama pertahanan dan keamanan seperti pengembangan Tank Kaplan yang merupakan kerjasama antara Indonesia dan Turki.

Wakil Rektor Selcuk Universitesi Prof. Dr Ahmet Kagan Karabulut menyampaikan sambutan
info gambar

Pembicara kedua, yakni Duta Besar Turki untuk Indonesia, H.E Prof. Dr. Mahmut Erol Kilic. Dalam perspektifnya Indonesia memiliki kecapakan dalam menjaga kebudayaan. Paham persatuan dalam keberagaman yang dianut oleh bangsa Indonesia selama ini merupakan kekuatan besar yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kesamaan background religi antara Indonesia dan Turki menjadi kekuatan utama bagi kedua negara ini untuk bisa bekerja sama dengan lebih baik lagi. Turki dan Indonesia harus mampu menjadi benteng terdepan dalam mengatasi pemahaman-pemahaman radikal yang menyimpang, mengingat kedua negara ini merupakan negara dengan populasi mayoritas muslim terbesar di dunia.

Pembicara ketiga yakni, Prof. Murat Cemrek selaku kepala Studi Hubungan Internasional Necmetin Erbakan Univeritesi memberikan pengetahuan tentang kebijakan luar negeri Turki yang telah berubah dan berevolusi selama 17 tahun terakhir. Dalam sesi nya, ia berbicara mengenai pendidikan di Turki yang menerima 8000 mahasiswa internasional dan menurutnya pendidikan di Turki harus beradaptasi terhadap perubahan dunia.

Dari ketiga narasumber, mereka sama-sama berpendapat bahwa untuk menjadi bangsa yang besar itu bukan hanya berkaitan dengan angka angka yang berkaitan ekonomi tapi yang paling penting adalah mindset dari semua warga negaranya. Terkhusus untuk pelajar Indonesia yang sedang belajar di Turki, ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperluas pandangan mengenai dunia dan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap keadaan di sekitar.

Sebelumnya, Wakil Rektor Selcuk Universitesi Prof. Dr Ahmet Kagan Karabulut memberikan sambutan yang mengapresiasi adanya kegiatan ini dan mengenai hubungan baik antara mahasiswa Indonesia di Turki khususnya di Konya (Selcuk Universitesi) dengan universitas di Turki. Kemudian perwakilan dari Pemerintah kota Konya, Ercan Uslu dan Selim Yucel Gulec juga memberi sambutan mengenai pelajar Indonesia di Turki.

Dalam helatan ini hadir juga 200 pelajar yang terdiri dari pelajar Indonesai dan pelajar internasional dari. Turut juga tamu kehormatan konsul Jenderal Indonesia untuk Turki H.E Herry Sudrajat, Pensosbud Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Turki Iwan Wijaya Mulyanto, General Manager Koski, Ercan Uslu, perwakilan department hubungan internasional pemerintah kota Konya Selim Yucel Gulec, Yurtdışı Türkler ve Akraba Topluluklar Başkanlığı (YTB) Servet Turan, Atase Kepolisian Indonesia di Turki Kombes Pol. Oktavianus Marthin, Atase Pertahanan Indonesia di Turki Kol. Inf. Sjaiful Thalib, KBRI Fungsi Politik 3 Nur Hidayat dan Wakil Rektor Selcuk Universitesi Prof. Dr Ahmet Kagan Karabulut.

Acara ini disponsori oleh Selcuk Universitesi, YTB, KBRI Ankara, KJRI Istanbul, Pemerintah Konya, Koski dan Necmettin Erbakan Universitesi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini