Masjid Agung Palembang di Sumatra Selatan telah berganti nama menjadi Masjid Sultan Mahmud Badarrudin Jayo Wikramo.
"Perubahan nama ini merupakan penghormatan terhadap sultan Palembang sebagai pendiri masjid, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikromo atau dikenal sebagai SMB I," kata pejabat pemerintah Sumatra Selatan Ahmad Najib saat acara peresmian, baru-baru ini.
Kepala yayasan masjid, Ki Agus Ahmad Sarnubi, mengatakan ada beberapa kendala dalam proses penggantian nama mulai dari dari pemasangan papan nama hingga ketidaksepakatan pada nama yang disarankan.
Aliansi Zuriya Palembang Darussalam sebelumnya menolak nama baru setelah menganggapnya tidak mewakili kedua sultan yang penting bagi sejarah masjid. “Setelah pertemuan bersama, kami telah mengklarifikasi kesalahpahaman tersebut karena kami semua ingin menyiapkan papan nama yang bertuliskan 'Jayo Wikarmo' tetapi itu belum dipasang. Kemudian, kami menyetujui nama itu,” kata Agus.
Sementara itu, sultan saat ini Raden Haji Muhammad Fauwaz Diradja mengatakan ia menyambut perubahan nama dengan tangan terbuka sebagaimana menurutnya nama itu merupakan "penghargaan" bagi para sultan Palembang.
“Nama telah diubah sehingga tidak perlu ada perdebatan lagi. Ketika proses sosialisasi dilakukan dengan baik, kebingungan di antara masyarakat dapat dihindari,” kata Fauwaz seperti dikutip dari The Jakarta Post.

Salah satu karakteristik masjid yang paling menentukan adalah arsitekturnya, yang dipengaruhi oleh budaya Melayu, Cina, dan Eropa.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News