Waralaba Kuliner Ini Mencoba Memasuki Pasar India Tahun 2019

Waralaba Kuliner Ini Mencoba Memasuki Pasar India Tahun 2019
info gambar utama
  • Pada Tahun 2019 ini, Kebab Turki Baba Rafi melebarkan sayap bisnisnya ke India. Franchise kuliner Asal Indonesia ini juga akan melakukan uji coba untuk menyesuaikan lidah orang India.
  • Cita rasa masakan Indonesia dan India sedikit mirip, hal ini dapat memudahkan Baba Rafi masuk ke Pasar India.
  • Sebelumnya sudah ada 8 negara yang telah dimasuki oleh Kebab Turki Baba Rafi, yaitu Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Tiongkok, dan Belanda.
  • Kebab Turki Baba Rafi juga berencana untuk memasuki pasar Eropa lainnya setelah Belanda dengan cara menguatkan brandnya di India terlebih dahulu.

Satu lagi franchise kuliner asal Indonesia yang mampu melebarkan sayapnya ke internasional. Tahun ini, Kebab Turki Baba Rafi mencoba peruntungannya ke negara “Bollywood”. Dengan menyesuaikan lidah orang India, chef pun dituntut untuk uji coba rasa dari bumbunya.

Syamsir, Selaku Franchise Development Kebab Turki Baba Rafi mengatakan, sebelumnya Baba Rafi telah masuk ke 8 negara lainnya, yakni Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Tiongkok, dan Belanda. Ia juga mengatakan bahwa Baba Rafi memiliki rencana untuk menguatkan mereknya untuk dapat mudah menuju ke pasar Eropa lainnya.

Hal positif ini juga didukung oleh Adnan Rival, selaku Brand Marketing Communication Kebab Turki Baba Rafi, karena cita rasa masakan Indonesia mirip dengan India.

Sumber : Inside Retail Asia
info gambar

Untuk nilai investasi waralabanya, di India lebih mahal 25% daripada di negara lain. Jika di Indonesia, nilai penawaran kemitraan mulai dari Rp.75 Juta hingga Rp.300 juta yang terdiri dari lima tipe gerai. Nilai investasi termahal, di atas Rp 100 juta, khusus untuk outlet premium, kontainer, dan kafe.

Penghasilan minimal yang didapat untuk tipe gerobak sekitar Rp.20 Juta perbulan untuk masing-masing gerai. Asumsinya, paling sedikit terjual 40 porsi. Tipe premium dan kafe diklaim mampu mendulang Rp 70 juta per bulan.

--

Sumber : Katadata

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini