Durian Asal Bangka Ini Dijual dengan Harga 300ribu! Apa Istimewanya?

Durian Asal Bangka Ini Dijual dengan Harga 300ribu! Apa Istimewanya?
info gambar utama

Bagi penikmat “rajanya buah” ini pastinya tidak akan pelit untuk mengeluarkan kocek berapapun. Beberapa waktu lalu, buah durian yang dibanderol belasan juta per butir viral di media sosial. Satu lagi durian yang harganya juga berkali-lipat dengan harga durian sewajarnya, Super Tembaga Bangka namanya.

Super Tembaga Bangka termasuk favorit di kalangan pecinta durian. Harga bibitnya saja mencapai Rp.200ribu per pohon, dan mencapai Rp.300ribu untuk buahnya.

Keistimewaan buah durian Super Tembaga Bangka ini adalah dari rasanya yang legit dan sedikit pahit. Lalu terdapat empat bagian dalam buahnya. Selain itu, daging buahnya juga kuning tebal.

Reza Tirmiwinata, seorang pakar durian dari yayasan Durian Nusantaram setiap daerah di Indonesia memiliki varietas durian yang berbeda-beda.

"Di Jepara Durian Si Nenek, misalnya, tinggal banyak bibit, sebarluaskan karena Duren Petruk yang legendaris di sana sudah nggak ada. Di Bangka ada Super Tembaga, setiap daerah punya keunggulan masing-masing," Jelasnya yang dikutip dari Republika Online.

Sumber : Republika Online
info gambar

Pakar durian dari Malaysia pun, Profesor Aziz, mengatakan bahwa Super Tembaga Bangka adalah salah satu durian yang bisa dikembangkan di Indonesia.

"Saya merasa durian juga banyak di Pulau Jawa, tapi bicara kualitas belum terlalu bagus. Pasarnya mungkin paling ke Singapura ke arah yang ada rasa pahit. Kalau Super Tembaga rasanya legit dan pahit disukai Malaysia dan Singapura,"

"Saya kira ini (durian) untuk ladang yang besar 20-30 hektare, di Makassar ada 200 hektare lahannya Durian Musangki, belum ditanam semua, jadi perlu sediakan air yang banyak," imbuhnya.

--

SUmber : Republika Online

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini