Indonesia Masters 2019 yang diadakan bulan Januari lalu menjadi laga terakhir bagi Liliyana Natsir dalam karirnya sebagai pebulutangkis Indonesia karena ia memutuskan untuk pensiun.
Namun, meskipun begitu tidak berarti keduanya berhenti total dalam bermain bulu tangkis. TNI AU mengundang Liliyana Natsir atau lebih akrab disapa Butet untuk bermain bulu tangkis sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi Butet selama ia berkiprah di dunia bulu tangkis.

Tidak main-main, pertandingan yang diberi nama #JoyFlightWithButet tersebut mengambil lokasi dalam pesawat Hercules C-130 milik TNI AU yang sedang terbang di ketinggian 17.500 kaki dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
Di pertandingan yang berlangsung Sabtu kemarin (09/02/19) tersebut Butet bermain bersama Debby Susanto yang baru-baru ini juga memutuskan untuk gantung raket. Dimulai pukul 10.00 WIB.
TNI AU menyiapkan lapangan emergency di dalam pesawat Hercules tersebut. Bergantian, Butet dan Debby bertanding melawan Kasubdispenum TNI AU Letkol Sus Muhammad Yuris dan para kru penerbang.

Adapun diakui oleh Letkol Sus Yuris kegiatan itu tercetus setelah ramainya pemberitaan dan cuitan netizen di media sosial mengenai laga terakhir Liliyana, serta acara perpisahannya yang mengharu biru pada turnamen Indonesia Masters 2019.
TNI AU akhirnya berembuk dan memutuskan untuk turut memberikan apresiasi kepada Butet, sebagai salah satu pahlawan Indonesia di bidang olahraga.
"Bukan hanya dengan menjadi tentara kita bisa mengharumkan Indonesia. Tetapi, apapun profesi kita, kalau kita berprestasi, itu adalah wujud bela negara yang sesungguhnya," ujar Letkol Yuris.

Butet mengakui bahwa dirinya tegang saat memasuki pesawat karena excited atas kesempatan tersebut. Ia membagikan perasaannya tersebut pada acara Angkasa Expo 2019 sebelum terbang. Ia juga menyebutkan bahwa sebelumnya ia sudah pernah menaiki pesawat Hercules dari Manado menuju Surabaya ketika akan mengikuti PON. Meskipun begitu ia tetap merasa tegang, karna akan bermain di atas langit.
"Excited banget, rasanya luar biasa," ujarnya seperti dilansir dari Badmintonindonesia.org.
Ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga besar TNI AU mengingat bahwa kesempatan ini mungkin tidak akan dua kali. Menurutnya, kesempatan ikut terbang menggunakan pesawat Hercules dan bermain bulutangkis di tempat yang istimewa tersebut harus menjadi motivasi bagi penerusnya di dunia bulutangkis.
"Kalau berprestasi, apa pun bisa terjadi. Seperti saya sekarang ini, tidak menyangka bisa diundang TNI-AU untuk naik pesawat Hercules dan main bulu tangkis di pesawat," tuturnya.

Sehabis melakukan pertandingan yang diadakan oleh TNI AU tersebut ia juga membagikan pengalaman pertamanya bermain di dalam pesawat yang sedang terbang, "bedanya, pertama kalau di udara kan oksigennya terbatas. Lalu tadi terasa ada goyang sedikit, main di pesawat juga ada keterbatasan atapnya tidak tinggi, mainnya bola-bola datar saja, nggak bisa mukul yang susah-susah. Kalau shuttlecock nya sih nggak terasa berat, sama saja.”

Sumber: Hai | Viva | Bola | Tribun
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News