Negara Paling Mendukung Untuk Startup di Dunia tahun 2019 versi Majalah CEOWORLD

Negara Paling Mendukung Untuk Startup di Dunia tahun 2019 versi Majalah CEOWORLD
info gambar utama

Peringkat negara paling sesuai untuk startup di dunia oleh majalah CEOWORLD adalah penilaian tahunan atas daya saing dan kemampuan suatu negara dalam ekonomi "yang berfokus pada ilmiah dan teknis".

Amerika Serikat mendapatkan posisi teratas karena sejumlah alasan, penelitian dan pengembangannya (R&D - research & development) merupakan salah satu kunci kapasitasnya. Kekuatan Amerika Serikat termasuk tingkat startup yang sangat tinggi, penyokong keuangan yang kuat, dan pendanaan usaha. Penting untuk diketahui bahwa Amerika Serikat mendapat nilai tinggi untuk "membangun ekonomi pengetahuannya," dimana 119 institusi di antara 500 universitas teratas di dunia untuk 2019, (dengan) Massachusetts Institute of Technology, yang merupakan sekolah top di dunia berada di Amerika Serikat.

GoWork, coworking space di Jakarta | Sumber: The Honey Combers
info gambar

Pemeringkatan Peringkat Ekosistem Startup memperhitungkan 62 negara di lima kategori: investasi modal manusia (yang melihat seberapa banyak dana yang diinvestasikan untuk meningkatkan kemampuan calon tenaga kerja di kedepannya); penelitian dan pengembangan (meneliti kapasitas penelitian dan pengembangan sebuah negara untuk melihat apakah negara terseut memiliki fasilitas yang menarik minat pendanaan dan menciptakan inovasi yang dapat dikomersialkan dan berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi); infrastruktur kewirausahaan (melihat tingkat kesuksesan menjadikan penelitian menjadi produk dan servis yang layak secara komersil); tenaga kerja teknis (komposit ini mengukur keberadaan relatif dari bakat teknis dan ilmiah kelas atas); dan dinamika kebijakan (mengevaluasi hasil teknologi untuk menilai seberapa efektif pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya dalam membagi aset daerah menjadi kemakmuran daerah).

Lima negara paling mendukung untuk startup di dunia tetap sama sejak 2017, tetapi urutan mereka telah berubah. Polandia adalah pendatang baru di sepuluh besar, melonjak enam tempat dari tahun 2018. Swedia telah jatuh dua tempat ke posisi 9, dan Malaysia telah tergelincir satu posisi ke posisi 8.

10 negara teratas ialah Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Israel, India, Jerman, Polandia, Malaysia, Swedia, dan Denmark.

EV Hive Jakarta | Sumber: EV Hive
info gambar

Indonesia termasuk di dalam 62 negara yang ada di daftar tersebut. Memang tidak di posisi teratas, tapi tidak juga di posisi terbawah. Tepatnya di tengah-tengah, bertengger di urutan ke-33. Dua posisi di bawah Uni Emirat Arab dan Yunani, namun mengungguli Slovakia dan Norwegia yang berada di posisi 34 dan 35 berurutan.

Jika dibandingkan dengan negara seregion, Asia Tenggara Indonesia masuk di dalam daftar tersebut bersama dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Meskipun kalah unggul dibandingkan Malaysia yang bertengger di posisi top 10 serta Singapura di posisi ke 13, Indonesia masih berada di atas Filipina yang berada di posisi ke-39, Thailand di posisi ke-50, dan Vietnam di urutan terakhir di posisi ke-62.

Di posisi tersebut Indonesia meraih skor 50 dengan skor investasi modal manusia sebesar 52; penelitian dan pengembangan sebesar 56; infrastruktur kewirausahaan sebesar 60; tenaga kerja teknis sebesar 55; dan dinamika kebijakan sebesar 52.

Sebagai perbandingan tolak ukur, Amerika Serikat yang bertengger di posisi teratas mendapatkan skor 92 dengan skor investasi modal manusia sebesar 84; penelitian dan pengembangan sebesar 88; infrastruktur kewirausahaan sebesar 92; tenaga kerja teknis sebesar 87; dan dinamika kebijakan sebesar 84.

Sedangkan Vietnam yang berada di posisi terakhir dalam tersebut meraih skor 31 dengan skor investasi modal manusia sebesar 23; penelitian dan pengembangan sebesar 27; infrastruktur kewirausahaan sebesar 31; tenaga kerja teknis sebesar 26; dan dinamika kebijakan sebesar 23.

Sumber: CEOWORLD

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini