Pelatihan Bahasa Indonesia Diminati Warga Saudi, Mengapa?

Pelatihan Bahasa Indonesia Diminati Warga Saudi, Mengapa?
info gambar utama
  • Warga Arab Saudi mulai menikmati Bahasa Persatuan negara kita.
  • Program khusus Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) memasuki usia ke-14, dalam waktu 2 minggu pendaftaran, 262 orang ikut bergabung dalam program ini. Namun kuota kelas hanya 60 orang.
  • Hal ini membuktikan semakin populernya bahasa Indonesia dan program BIPA di kalangan masyarakat Arab Saudi, sekaligus menunjukkan arti penting Indonesia, baik dari aspek sosial, ekonomi, perdagangan, maupun aspek persahabatan di mata warga Saudi.

Bahasa Indonesia semakin dminati oleh masyarakat Internasional. Baru-baru ini, Warga Arab Saudi mulai menikmati Bahasa Persatuan negara kita. Program khusus Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) memasuki usia ke-14, dalam waktu 2 minggu pendaftaran, 262 orang ikut bergabung dalam program ini. Namun sayangnya hanya 60 orang yang diterima/jumlah kuota yang tersedia.

Dikutip dari Sindonews, Mohamad Hery Sarupudin, selaku Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah mengatakan, ini membuktikan semakin populernya bahasa Indonesia dan program BIPA di kalangan masyarakat Arab Saudi. Hal ini sekaligus menunjukkan arti penting Indonesia, baik dari aspek sosial, ekonomi, perdagangan, maupun aspek persahabatan di mata warga Saudi.

Sumber : SindoNEWS
info gambar

Terdapat 1,5 juta WNI yang berkunjung ke Arab Saudi untuk Umrah dan Haji, termasuk mereka yang berkunjung untuk keperluan bisnis, belajar, dan bekerja. Sementara sekitar 190 ribu Warga Saudi setiap tahun berkunjung ke Indonesia.

Dengan belajar Bahasa Indonesia, diharapkan menjadi sarana untuk mengenal budaya Indonesia, seperti memahai secara penuh pola pikir, karakter budaya bangsa Indonesia. Setelah mengenal, maka muncullah rasa persaudaraan dan persahabatan antara kedua bangsa.

BIPA adalah sebuah bagian dari Visi2030 ASaudi. Salah satunya menjadikan Arab Saudi sebagai pusat masyarakat muslim internasional. Sementara Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim memiliki arti penting untuk mewujudkan visi tersebut.

Alasan yang mereka kemukakan untuk mengikuti program ini adalah untuk bekerja di Yayasan Haji ASEAN yang melayani jemaah haji dan umrah asal Indonesia. Selain itu, mereka juga sering berkunjung ke Indonesia untuk berlibur.

--

Sumber : SindoNEWS

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini