Berlian hitam sering dilihat sebagai alternatif dari cincin berlian putih konvensional. Namun, di Indonesia, batu permata tersebut tidak sepopuler rekan-rekan mereka yang berwarna putih.
"Berlian hitam tidak memiliki nilai di Kalimantan," kata perancang perhiasan Ida Wachyuni, merujuk pada lokasi salah satu tambang berlian terbesar di Indonesia.
Melihat hal tersebut, Ida, melalui mereknya IW oleh Ida Wachyuni, ingin memperkenalkan berlian hitam Kalimantan ke pasar internasional.
"Saya merasa tidak ada yang memperhatikan berlian hitam," kata Ida saat peluncuran IW oleh Ida Wachyuni di hotel The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, minggu lalu.
Pengusaha wanita ini berbagi bahwa banyak yang tidak menyadari nilai berlian hitam, dan penambang berlian hitam di Kalimantan diabaikan.
"Orang Eropa mencari berlian hitam karena mereka sangat unik dan langka," katanya, mengatakan bahwa biasanya hanya sejumlah kecil berlian hitam ditemukan di sebongkah berlian.
Menyadari hal ini, Ida kemudian berbicara dengan para penambang dan memutuskan untuk membuat merek perhiasannya sendiri.
"Salah satu tujuan saya adalah memberi mereka kehidupan yang lebih baik," katanya.
Pada peluncuran IW oleh Ida Wachyuni, perancang tersebut memperkenalkan 60 produk dengan desain berbeda, menampilkan gelang, anting-anting, kalung, dan banyak lagi.
Selain berlian hitam, koleksinya juga mencakup permata lain seperti berlian putih, safir biru, zamrud, dan ruby.
Seluruh koleksinya adalah buatan tangan dan menampilkan 75 persen emas putih atau emas cenderung merah muda.
"Semua batu permata berasal dari Kalimantan," katanya.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News