Negara Ini 'Berguru' dari Indonesia untuk Pemberantasan Buta Aksara

Negara Ini 'Berguru' dari Indonesia untuk Pemberantasan Buta Aksara
info gambar utama

Indonesia dianggap menjadi panutan bagi program pemberantasan buta aksara di Pakistan.

Hal ini mengemukan saat Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Bindik Akstara) Abdul Kahar menerima kunjungan delegasi Pakistan, di Sekretariat Ditjen PAUD dan Dikmas, Jakarta (12/3/2019).

Maksud kunjungan tersebut terkait sistem pendidikan di Indonesia yang dianggap berhasil mengatasi angka buta aksara.

“Indonesia layak dijadikan panutan (role mode) karena berhasil menuntaskan target pemberantasan tuna aksara lebih cepat," ujar Sekretaris Tambahan Kementerian Pertahanan Federal Pendidikan Islamabad, Syed Anwar Ul Hasan Bokhari.

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Bindik Akstara) Abdul Kahar menerima kunjungan delegasi Pakistan, di Sekretariat Ditjen PAUD dan Dikmas, Jakarta (12/3/2019). Foto: Humas PAUD Dikmas
info gambar

“Selain telah mendapatkan penghargaan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) tahun 2012 silam. Indonesia juga memiliki luas wilayah dan letak geografis yang terdiri dari banyak pulau, suku bangsa dan adat istiadat sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi Pakistan untuk belajar dari Indonesia,” ujar Syed Anwar Ul Hasan Bokhari menambahkan.

Selama 8 (delapan) hari kunjungan, 16 delegasi Pakistan melakukan kunjungan ke Pusat Pengembangan (PP) PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Barat dan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Delegasi Pakistan ini juga mengunjungi Pendidikan Keluarga untuk kawasan Asia Tenggara (ASEAN), atau Southeast Asian Ministers of Education Regional Centre for Early Childhood Care and Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), serta beberapa lembaga atau Kementerian yang terkait pendidikan khususnya dibidang Nonformal dan Informal.


Sumber: Kemendikbud | Kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini