- Banyak tujuan wisata bahari di Sulawesi Utara yang terkenal hingga manca negara, seperti Taman Nasional Laut Bunaken dan Selat Lembeh
- Tidak kalah menarik, keindahan bawah laut di perairan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim)
- Di beach entry spot, terdapat berbagai macam satwa laut unik seperti hairy shrimp yang berukuran sangat kecil yaitu berkisar 2-5 mm, golden nudibranch dan lion fish, blennie fish, coral crab, blennie fish, dan coral crab
- Selain itu, spot diving di Teluk Buyat terdapat coral otak besar, salah satu yang terbesar di dunia, selebar sekitar 8 meter.
Matahari belumlah menampakkan diri sepenuhnya, tetapi beberapa penyelam terlihat sibuk mempersiapkan alat-alat selam dan peralatan fotografinya. Mereka sudah tidak sabar untuk segera mengeksplorasi keindahan bawah laut perairan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut).
Selama ini Sulut, memang terkenal akan keindahan wisata baharinya, terutama kehidupan bawah laut. Banyak tujuan wisata bahari yang ada di Sulut, yang sudah sangat dikenal sampai ke manca negara, seperti Taman Nasional Laut Bunaken dan Selat Lembeh.
Walaupun sebenarnya, Sulut masih banyak mempunyai surga laut yang masih harus di kenalkan lagi ke dunia luar, selain dari TNL Bunaken dan Selat Lembeh. Dan salah satunya adalah perairan Kabupaten Boltim.
Kabupaten Boltim dengan ibukota di Tutuyan, berdasar Undang-Undang No.29/2008 merupakan pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow. Kabupaten dengan luas 899,42 km2 ini sungguh menyimpan potensi bawah laut yang luar biasa.
Mongabay bersama beberapa teman diver dari Jakarta dan Kota Manado, sungguh beruntung bisa mempunyai kesempatan untuk mengeksplore keindahan lautnya.
Setelah semua siap, kami memulai petualangan bawah laut. Penyelaman pertama dimulai di beach entry, atau masuk ke dalam laut dari bibir pantai. Dan ternyata promosi Jamal, salah satu penggiat pariwisata Boltim dan fotografer lokal tentang indahnya laut Boltim.
Soft coral dan hard coral terjajar rapi di sepanjang penyelaman kami. Creature-creature yang tidak biasa kami temukan pun mulai bermunculan, salah satunya adalah hairy shrimp yang berukuran sangat kecil yaitu berkisar 2-5 mm saja. Dengan ukuran sekecil itu, tentu saja membuat si hairy shrimp sangat sulit untuk ditemukan. Apalagi tubuhnya yang sangat menyerupai sampah organisme laut.
Selain itu, Mongabay juga menemukan golden nudibranch, seekor nudibranch unik, yang juga berukuran sangat kecil, yaitu hanya kurang dari 1 cm saja besarnya. Dan langsung saja, obyek unik ini menjadi sasaran para fotografer. Walaupun, tentu saja penggunaan lampu kilat dalam memotret mahluk mungil di dalam laut, tidak boleh maksimal. Ini untuk mencegah si makhluk tidak terluka oleh kilatan dari lampu kilat sang fotografer.
Tidak berapa jauh dari tempat golden nudibranch, kami bertemu dengan sekelompok lion fish yang sedang berburu ikan-ikan kecil. Lion fish ini terlihat indah dengan sirip-siripnya yang sedang mekar. Tetapi walaupun indah, tentu saja tidak boleh disentuh. Selain memang secara etika memang tidak diperbolehkan memegang segala sesuatu yang ada di dalam laut, segala yang terlihat indah di dalam laut, biasanya mempunyai bisa yang cukup berbahaya. Dan kami pun mengakhiri penyelaman pertama di tempat si lion fish ini.
Penyelaman kedua pun tak kalah serunya, karena kami juga menemukan banyak creature cantik yang bisa kami abadikan dalam kamera kami. Diantara lain adalah, blennie fish, coral crab, nudibranch jenis yang lainnya, dan masih banyak lagi.
Hari penyelaman ditutup dengan perjalanan melintasi hutan mangrove untuk mencari surabe. Surabe adalah sejenis kerang yang banyak tumbuh di daerah mangrove yang berlumpur. Cara mencarinya dengan meraba lumpurnya menggunakan telapak kaki. Biasanya penduduk setempat, mencari surabe untuk dijual kembali. Rasanya pun jangan ditanya lagi , sangat enak.
Spot bawah laut lainnya yang menarik di Boltim adalah di perairan Teluk Buyat. Di sana tumbuh koloni coral otak besar, salah satu yang terbesar di dunia, selebar sekitar 8 meter.
Keragaman hayati yang luar biasa seperti ini, sangatlah disayangkan jika tidak dirawat dan kemudian diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai ekowisata bawah laut yang menkjubkan. Dan semuanya itu sangat mudah diwujudkan, asalkan melibatkan seluruh elemen daerah. Serta kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap lautnya harus ditumbuhkan sejak dini. Ini semua agar laut Boltim tetap lestari.
Sumber: Ditulis oleh Anton Wisuda dan diposting ulang dari Mongabay Indonesia atas kerjasama dengan GNFI
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News