[Bagian 1] Warga Indonesia Dalam Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2019

[Bagian 1] Warga Indonesia Dalam Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2019
info gambar utama

Majalah ternama asal Amerika Serikat yang telah hadir selama satu abad sejak penerbitan pertama kalinya baru-baru ini mengeluarkan daftar berjudul 30 Under 30 Asia untuk periode tahun 2019.

30 Under 30 Asia merupakan sebuah daftar berisikan orang-orang berprestasi di Asia yang berada di bawah kategori umur 30 tahun. Daftar bergengsi versi majalah Forbes ini secara rutin diperbarui dan dirilis setiap tahunnya.

Dikutip dari Forbes, untuk bisa terdaftar di dalam daftar tersebut ada sederet kriteria yang harus dipenuhi. Tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam daftar ini, hanya mereka yang membawa perubahan bagi dunia melalui temuan atau prestasinya saja yang bisa masuk daftar tersebut.

300 orang yang terpilih di dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2019 telah diseleksi oleh reporter dan para juri dari sekitar 2000 peserta dari 23 negara se-Asia Pasifik.

"Jika Anda mencari generasi pemimpin Asia berikutnya, ini adalah panduan definitif Anda," tulis Forbes.

Dari 300 orang tersebut, di tahun 2019 ini Indonesia memiliki 17 anak muda pembawa perubahannya di dalam daftar tersebut sebagaimana telah dilist dan dimuat GNFI di bawah ini:

Disusun berdasarkan urutan alfabet.

AMANDA SUSANTI, 28 Tahun, Jakarta, Pendiri Sayurbox

Amanda sang pendiri Sayurbox | Sumber: YouTube
info gambar

Disebutkan oleh Forbes bahwa wanita berumur 28 tahun ini memiliki semangat di bidang pertanian, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan kantorannya dan membangun kebunnya sendiri. Untuk membantu para petani terhindar dari tengkulak dan menikmati harga yang lebih adil, Amanda mendirikan Sayurbox, sebuah platform sumber dan distribusi produk segar. Dengan bermitra dengan 300 perkebunan, Sayurbox melayani 50.000 pelanggan dan mengirimkan 1.000 pengiriman setiap harinya. Sayurbox memenangi kompetisi startup Seedstars Jakarta dan menerima pendanaan hingga 2 juta dolar Amerika.

Untuk kontribusinya pada para petani tersebut Amanda yang bermukim di Jakarta ini masuk dalam daftar tersebut di dalam kategori Industry, Manufacturing, & Energy 2019.

ANGKY WILLIAM, 28 Tahun, Jakarta, Salah satu pendiri Stoqo

Angky William | Sumber: Forbes
info gambar

Mantan teknisi Amazon, Angky William merupakan salah satu pendiri dan Chief Technology Officer dari Stoqo, sebuah marketplace business to business (B2B) untuk gerai makanan & minuman kecil untuk mencari bahan-bahan segar yang dapat diandalkan dengan harga bersaing. Dengan semangatnya mengenai sistem otomasi dan perampingan rantai pasokan, William telah menciptakan teknologi multi-platform untuk Stoqo agar dapat melayani puluhan ribu pelanggannya di Indonesia. Stoqo telah mendapatkan pendanaan tujuh digit dari Accel Partners, Mong Hill Ventures, ZhenFund, Insignia Ventures, dan Alpha JWC Ventures. William meraih gelar sarjana sains di bidang teknik komputer dari University of Illinois di Urbana-Champaign.

Berkat hasil ciptaan tangan dan kecerdasan otaknya yang dimanfaatkan untuk membantu puluhan ribu orang yang tergabung sebagai pengguna Stoqo tersebut William berada di dalam daftar tersebut di dalam kategori Retail & E-Commerce 2019.

ARIES SUSANTI RAHAYU, 24 Tahun, Indonesia, Atlet Panjat Tebing

Sumber: Beritagar
info gambar

Aries Susanti merupakan seorang atlet panjat tebing Indonesia yang kemarin memenangi sebuah medali emas di cabang olahraga panjat tebing nomor speed climbing di ajang Asian games 2018. Sebelum pencapaian tersebut, ia merupakan pemenang kejuaraan dunia dua kali berturut-turut di ajang Piala Dunia yang diselenggarakan oleh International Federation of Sport Climbing di tahun 2017 dan 2018. Dijuluki Spiderwoman, ia merupakan salah satu atlet panjat tebing tercepat di dunia.

Dengan prestasi yang ia capai berkat bakat dan keseriusan di dalam dirinya, Aries berada di daftar tersebut di bawah kategori Entertainment & Sports 2019.

ARUNA HARSA, 26 Tahun, Jakarta, Salah satu pendiri Dekoruma

Aruna Harsa | Sumber: Medium
info gambar

Aruna merupakan salah satu pendiri dan juga Chief Technology Officer perusahaan berbasis di Jakarta, Dekoruma, sebuah platform home-and-living yang menghubungkan konsumen kepada desainer, suplier, dan vendor interior. Layanan tersebut juga memungkinkan produsen untuk mendistribusikan produk mereka secara langsung ke pasar masal, menawarkan harga transparan kepada konsumen. Oktober 2018 lalu, Dekoruma mengumumkan bahwa pihaknya telah mendapatkan pendanaan Seri B bernilai jutaan dolar Amerika dari Global Digital Niaga dan AddVentures Indonesia oleh SCG, badan usaha korporasi dari Siam Cement Group, Thailand.

Berkat kemudahan yang diciptakan Aruna, ia berada di dalam daftar tersebut di bawah kategori Consumer Technology 2019.

BENZ BUDIMAN, 25 Tahun, Jakarta, Salah satu pendiri Pomona Technologies

Benz Budiman menunjukan tampilan platform Pomona | Sumber: Marketing.co.id
info gambar

Benz Budiman merupakan salah satu pendiri dan juga CEO Pomona, sebuah startup adtech yang berfokus pada industri FMCG Indonesia. Pomona dimulai sebagai sebuah aplikasi mobile menawarkan pelanggannya promosi cashback untuk pembelian bahan makanan secara offline kepada pelanggannya, sebelum akhirnya beralih menawarkan data konsumen di akhir 2017. Sejak didirikan pada tahun 2016, perusahaan ini telah mencapai jumlah 200.000 pengguna dan telah didukung oleh investor seperti Stellar Kapital, Central Capital Ventura (Grup BCA), Frontier Data Capital, Prasetia dan Fenox VC. Berdasarkan pernyataan perusahaan, valuasinya telah mencapai delapan digit pada putaran penggalangan dana terbaru mereka.

Benz Budiman berada di dalam daftar di bawah kategori Media, Marketing, & Advertising 2019.

DENICA FLESCH, 28 Tahun, Jakarta, Pendiri SukkhaCitta

Denica Flesch | Sumber: Greatmind
info gambar

Denica Flesch adalah seorang ekonom terlatih dan juga pendiri dari SukkhaCitta, sebuah perusahaan sosial yang bertujuan untuk melestarikan 5 kerajinan warisan Indonesia mulai dari Ikat, Sidan, Batik, Sulaman, dan pewarna alami. Bisnis yang didirikan oleh Denica ini membantu mendukung pengrajin pedesaan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Flores, dan Kalimantan. Setiap item pakaian dihargai dengan upah layak bagi pengrajin di balik item jadi tersebut serta setiap kain bersumber secara etis. Sebelum SukkhaCitta, Denica merupakan seorang konsultan dalam program pembangunan sosial di Bank Dunia.

Denica dan tujuan mulianya untuk kelestarian budaya Indonesia dan pengrajin pedesaan di Indonesia ini berada dalam daftar tersebut di bawah kategori Social Entrepreneurs 2019.

ELLEN NIO, 29 Tahun, Jakarta, Investment Associate di Patamar Capital

Ellen Nio | Sumber: Ignite
info gambar

Ellen merupakan seorang rekanan di Patamar Capital, dana bantuan hampir 40 juta dolar Amerika. Di antara tugasnya sebagai investment associate, ia mempelopori inisiatif perusahaan untuk berinvestasi dalam startup yang dipimpin oleh wanita di Indonesia dan juga Filipina melalui dana sebesar 2 juta dolar Amerika dan program peningkatan kapasitas berdurasi selama empat bulan. Ellen juga memimpin SheVC Indonesia, sebuah platform untuk diskusi terbuka dan kesempatan mentoring bagi calon kapitalis ventura wanita. Sebelum Patamar, Ellen merupakan kepala staff untuk inisiatif Jakarta Smart City, dimana ia melaporkan langsung ke Gubernur Jakarta.

Ellen dan semangatnya untuk membantu wanita lainnya melalui pendanaan ini berada di kategori Finance & Venture Capital 2019.

Sumber: Forbes

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini