Menyelisik Kerja Sama UI-Tokopedia tentang Kecerdasan Buatan

Menyelisik Kerja Sama UI-Tokopedia tentang Kecerdasan Buatan
info gambar utama

Tokopedia sebagai salah satu e-commerce indonesia melakukan kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dengan membuat Artificial Intelegence Center Of Excellence pada Kamis, 18 Maret 2019, yang langsung diresmikan oleh Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Menurut Menristekdikti, kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang kecerdasan buatan karena selama ini kita masih kekurangan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Diharapkan ke depan kesenjangan tersebut bisa diatasi, sehingga start-up tidak perlu kesusahan lagi, atau bahkan bisa mengirim tenga kerja ahli ke luar negeri.

Pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi dan industri

Lebih lanjut Nasir juga menjelaskan tentang pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi dan industri. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya gap antara kebutuhan dari industri digital dan permintaan akan tenaga kerja ahli.

Nasir juga mengatakan bahwa selama ini banyak start-up yang membutuhkan tenaga ahli di bidang ilmu komputer atau artificial intelegence (kecerdasan buatan). Ia berharap ke depan UI bisa menjadi salah satu perguruan tinggi yang bisa memenuhi hal itu.

Selain itu Nasir juga meminta ke depan tidak hanya UI yang melakukan kerja sama dengan industri untuk melakukan pengembangan seperti ini, namun perguruan-perguruan tinggi lain juga harus segera mengikuti apa yang dilakukan UI bersama Tokopedia.

Sebenarnya kerja sama antara UI dan Tokopedia ini bukanlah yang pertama kali di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu tepatnya pada bulan Februari, Bukalapak yang juga saingan e-commerce dari Tokopedia mengumumkan telah melakukan kerja sama dengan ITB untuk membangun Laboratorium Artificial Intelligent dan Cloud.

Tokopedia dalam pemanfaatan kecerdasan buatan

Sehubungan dengan kerja sama ini, William Tanuwijaya sebagai CEO dari Tokopedia mengungkapkan bahwa Tokopedia sendiri sudah menggunakan kecerdasan buatan. William mengatakan bahwa ada dua fitur yang sudah memanfaatkan teknologi ini, yaitu costumer care dan search image.

pencarian tokopedia saat ini
info gambar

William juga menjelaskan lebih lanjut mengenai cara kerja dari dua fitur tersebut. Untuk layanan konsumen yang bersifat sederhana akan dilayani menggunakan kecerdasan buatan sebagai layer pertama. Ini sangat efektif untuk memangkas perekrutan tenaga kerja.

Kemudian untuk fitur search image nanti cara kerjanya seperti anda mengetikan sebuah kata kunci, namun diganti dengan sebuah foto. Jadi anda tidak perlu lagi mengetikan kata kunci, namun hanya perlu memfoto produk yang akan dibeli, dan fitur Tokopedia yang akan mencarikannya yang paling sesuai untuk anda.

Konsep smart logic yang efisien

Selain itu William juga mengatakan bahwa kecerdasan buatan adalah kunci untuk pengiriman barang lebih mudah dan efisien menggunakan konsep smart logic.

Menurutnya ini adalah salah satu upaya yang dilakukan Tokopedia untuk pemerataan ekonomi di Indonesia dengan cara mendapatkan produk dengan lebih mudah dan cepat, yaitu pada hari yang sama pada saat melakukan transaksi, meskipun saat ini hal tersebut belum bisa sepenuhnya dterapkan karena demografis Indonesia yang terbagi dalam beberapa kepulauan.


Sumber: itb.ac.id, apa itu gimmick

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RC
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini