Bulan ini Indonesia dengan bangga akan memberangkatkan tim nasional (timnas) Baseball Putri U-15 pada perhelatan “Australian Youth Women's Baseball Championship 2019”, tanggal 15-20 April di Canberra, Australia.
Kabar gembira tersebut berhembus kencang usai tim ini melakukan penggalangan dana untuk keberangkatan mereka di crowdfunding online platform, KitaBisa.
NYSN media mencatat keseluruhan dana yang diperlukan untuk mengikuti turnamen ini adalah sebesar Rp 982 juta yang akan diperuntukkan untuk 22 pemain, 2 pelatih dan ofisial selama turnamen tersebut.
Sejarah pembentukan timnas baseball putri Indonesia U-15 yang pertama hadir di Indonesia ini ternyata memiliki cerita yang sangat inspiratif.
Artis Setiadi, salah satu orang tua pemain yang juga terlibat aktif dalam pembentukan tim, menyebut baseball putri khususnya untuk usia dini diperkenalkan oleh tim baseball putri Australia lewat program Diamonds in the Rough pada tahun 2015.
“Pada Februari 2016, tiga orang perwakilan dari baseball Australia datang ke Jakarta (untuk) memberikan pelatihan baseball bagi anak-anak perempuan di Indonesia. Selanjutnya pada Oktober hingga November 2016, mereka datang full team untuk coaching di tiga kota besar yaitu Bali, Bandung, dan Jakarta.” terang Artis.
.jpg)
Artis lebih lanjut menyampaikan puncak dari pelatihan yaitu pada Oktober 2017, sebanyak 15 anak yang berusia 10-15 tahun dari tiga kota tersebut diundang oleh tim baseball Australia untuk berlatih di Brisbane selama 12 hari.
Sebelumnya mereka telah melewati tahap seleksi yang cukup ketat. Sepulang dari Brisbane, anak-anak yang terpilih ini kemudian menjadi penyambung pengetahuan baseball bagi anak-anak lain di kotanya.
Pada ulasan timnas baseball putri U-15 saat penggalangan dana menyebut bahwa baseball adalah salah satu olahraga yang paling gender-diskriminatif.
Secara terpisah, dilaporkan oleh BolaSport, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi), Andhika Monoarfa, meluruskan bahwa memang tidak mudah membentuk timnas baseball putri, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat karena stereotip gender.
Sampai saat ini terhitung 11 negara yang memiliki timnas baseball putri. Bahkan Indonesia merupakan negara kedua di Asia Tenggara yang berupaya keras agar baseball putri dapat dikenal lebih luas dan timnas dapat terbentuk.
Artis kembali menyampaikan bahwa meski timnas baseball putri sudah terbentuk, tetapi organisasinya masih sederhana. Untuk itu pihaknya juga akan terus bekerja di bawah naungan PB Perbasasi untuk merapikan struktur organisasi berikut dengan agenda-agenda ke depan seperti pembinaan baseball putri di kota atau provinsi lain dan pengadaan turnamen baseball putri skala nasional.
“Turnamen baseball putri yang baru pertama kali terselenggara di Indonesia itu Turnamen Baseball Putri Piala Gubernur Jawa Barat tahun 2018.” ungkap Artis.
Siti Aisyah Nadia Putri (16 tahun) membagi pengalamannya saat mengikuti coaching di Brisbane. Aisyah menjelaskan coaching tersebut memberikan pengetahuan dasar tentang baseball secara lebih dalam, teknik pemanasan yang tepat, serta belajar menguji mentalitas pemain di lapangan. Aisyah juga mengungkap pengalamannya mengalami diskriminasi gender dalam menekuni olahraga baseball.
“Aku bermain baseball dari SD kelas lima. Saat aku masuk SMP, aku diarahkan untuk bermain softball (saja) karena aku perempuan. Tapi aku akhirnya tetap bermain baseball dengan mengikuti salah satu klub baseball di Bandung.”
Aisyah yang juga terpilih untuk berlaga di Canberra berharap turnamen perdana untuk timnas baseball putri Indonesia U-15 ini bisa membawa pulang kemenangan dan menjadi langkah awal untuk tim baseball putri mencetak prestasi-prestasi membanggakan di perhelatan berikutnya.
Sumber: BolaSport, CNN Indonesia, KitaBisa, NYSN Media, Republika, wawancara dengan Artis Setiadi pegiat di baseball putri Indonesia U-15 pada 19 Maret 2019, wawancara dengan Siti Aisyah Nadia Putri salah satu pemain timnas baseball Putri Indonesia U-15 pada 23 Maret 2019.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
