Mulai 1 Mei 2019, Indonesia akan memimpin Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Grata Endah Werdaningtyas, selaku Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri, mengatakan, selama menjabat sebagai Presiden DK PBB, Indonesia mengangkat tema di bidang perdamaian, keamanan, dan kinerja pasukan perdamaian PBB.
Tema itu dipilih karena Indonesia memiliki modal yang kuat tentang misi perdamaian PBB. Selain itu, Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang terbesar pasukan perdamaian PBB yang menempati posisi 8 dari 124 negara penyumbang PBB.
"Saat ini kita menyumbangkan 3.800 personel," kata Grata yang dikutip dari VOA Indonesia.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, akan memimpin sidang terbuka DK PBB pada 7 Mei 2019. Selain memimpin, ia juga akan membuka pameran foto dengan tajuk Investasi Dalam Bidang Perdamaian, pada tanggal 6 Mei 2019. Pameran ini dihelat untuk memamerkan kontribusi apa saja yang telah dilakukan Indonesia dalam perdamaian dunia.
Selama periode keanggotaan Indonesia di DK PBB pada tahun 2019-2020, Indonesia diproyeksikan akan menjadi Presiden DK PBB dua kali, yaitu Mei 2019 dan Agustus atau September 2020.
Merah Putih kembali berkibar di DK PBB. Wakil tetap RI pd PBB, Dubes @DTDjani memancangkan bendera Indonesia pd upacara peletakkan bendera bagi Anggota Tidak Tetap DK PBB periode 2019-2020. Indonesia dipercaya m’jadi Anggota DK PBB utk ke-4 kalinya. @Kemlu_RI#indonesiaUNSCpic.twitter.com/1dBFAOxiQm
— Indonesian Mission UN (@indonesiaunny) 2 Januari 2019
--
Sumber : Kontan.co.id, Dream.co.id
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News