Gelodok, Ikan Amfibi Khas Penghuni Habitat Berlumpur

Gelodok, Ikan Amfibi Khas Penghuni Habitat Berlumpur
info gambar utama

Ikan gelodok merupakan ikan lokal Jawa Timur yang sering dijumpai di daerah bakau dan mangrove berlumpur. Banyak sebutan dari ikan ini yaitu timpakul, tempakul, gelodok, belodok, belodog atau blodog, atau belacak dan mudskipper (bahasa Inggris).

Ikan ini memiliki kebiasaan melompat-lompat di lumpur dan bakau ketika air laut surut. Morfologi ikan ini sangat khas salah satunya yaitu kedua matanya menonjol di atas kepala seperti mata kodok, sirip punggung yang selalu mengembang serta ujung sirip dada berotot kuat, sehingga bagian sirip dada tersebut dapat ditekuk dengan fungsi untuk merayap di darat, melompat dan merangkak.

Jenis ikan ini sering disebut juga ikan amfibi karena alat penglihatan, alat pernapasan dan pergerakannya dominan di darat.

Kegiatan mahasiswa FMIPA ini berawal dari ide mahasiswa Jurusan Biologi yang diketuai oleh Anisya Eka Yuniar dan TIM . Mereka terinspirasi meneliti ikan gelodok atas dasar keunikan dan kemelimpahannya di alam namun belum diperhatikan oleh masyarakat sekitar.

Keunikan ikan gelodok yaitu modifikasi dari sirip dada untuk berjalan di darat dan mampu melompat-lompat. Habitat ikan ini yaitu di mangrove yang berlumpur.

Ide penelitian tersebut telah berhasil lolos pendanaan dari Simbelmawa di bawah bimbingan dari Dwi Anggorowati Rahayu, S.Si., M.Si.

Tim kelompok PKM Ikan Gelodok
info gambar

Manfaat ikan gelodok yaitu sebagai obat tradisional, ikan konsumsi dengan nilai gizi tinggi (di Bangladesh, Cina, Jepang, Korea, Filipina, Taiwan, Thailand dan Vietnam). Namun, di Indonesia belum ada publikasi hasil penelitian terkait pemanfaatan dan pengelolaan ikan ini.

Ketua tim gelodok, Anisya Eka Yuniar mengungkapkan kegiatan ini perlu dilakukan karena dengan diketahuinya jenis dan kebiasaan makan ikan gelodok, ke depan akan diketahui cara pengelolaan dan pemanfaatannya didukung dengan keberadaannya yang melimpah.

Penelitian yang dilakukan oleh Tim Gelodok UNESA ini dilakukan di berbagai tempat di wilayah Jawa Timur seperti di Pantai Kenjeran Surabaya, Hutan Mangrove Wonorejo Surabaya, Tambak Sedati Sidoarjo, Hutan Mangrove Mengare Gresik dan Hutan Mangrove Clungup Malang.

Jenis ikan gelodok yang ditemukan di wilayah mangrove berlumpur yaitu Boleophthalmus boddarti, Periopthalmus novemradiatus, Periopthalmus mallacensis, dan Periophthalmodon septemradiatus.

Selain itu jenis makanan yang ditemukan dari lambung dan usus ikan gelodok yaitu Nitzschia sp., Pleurosigma sp., Coscinodiscus sp., Chaetoceros sp., Biddulphia sp (Sahut Syefrina, anggota Tim Gelodok).

Kondisi lingkungan dari ikan gelodok adalah pH (6-7). Data ekologi ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk usaha pengembangbiakan ikan gelodok pada masa mendatang.

"Hasil penelitian tim Gelodok UNESA ini memberikan peluang dilakukannya penelitian lanjut terkait data molekuler, gizi dan pengelolaan ikan ini secara berkelanjutan," kata Ahnan, anggota tim peneliti gelodok UNESA.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BH
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini