Melukis Wajah Indonesia dalam Bingkai Aksara

Melukis Wajah Indonesia dalam Bingkai Aksara
info gambar utama

Perempuan adalah tiang negara, sebuah kalimat yang tentu saja sudah begitu akrab di telinga kita. Rasanya tak berlebihan memang, jika istilah tiang negara disematkan bagi sosok perempuan yang akan menjadi madrasah pertama bagi anaknya saat mulai menjalani peran ibu. Di mana pola asuh dan didikan seorang ibu akan menentukan warna karakter serta kepribadian seseorang.

Maka tak dapat dipungkiri jika sosok perempuan memiliki andil yang sangat besar dalam kemajuan suatu bangsa.

Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, tentu saja menjadi sangat penting untuk membentengi keluarga tercinta dengan budaya literasi, karena literasi akan memperluas cakrawala dan menambah pengetahuan, meningkatkan kemampuan berpikir serta mengkaji suatu masalah, melatih kemampuan menyampaikan ide, gagasan, serta pandangannya baik melalui tulisan maupun berbicara secara langsung.

Demikian luasnya manfaat literasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya anak bangsa. Kemajuan budaya literasi bahkan dapat menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa.

Sebut saja beberapa negara maju tetangga kita, seperti Singapura, Jepang, dan Australia, di mana tingkat budaya literasi negara mereka jauh di atas Indonesia.

Indonesia berada pada posisi ke 60 dari 61 negara dalam data hasil studi yang dirilis oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016 lalu.

Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk sumbangsih pada kemajuan bangsa? Sejatinya seluruh anak bangsa dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan negeri tercinta. Sekecil apapun itu, suatu kebermanfaatan yang diberikan pada sekitar adalah kontribusi yang sangat berarti.

Menebarkan manfaat dan kebaikan melalui rangkaian aksara adalah cara bagi penulis perempuan menentukan andilnya dalam membangun bangsa.

Tulisan yang mengispirasi, mengedukasi, mencerdaskan, menumbuhkan rasa nasionalisme serta kecintaan yang semakin dalam pada Tanah Air, akan menjadi penyejuk di tengah derasnya penyebaran hoaks dan tulisan provokatif sebagai salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi saat ini. Penulis perempuan dapat melukis wajah Indonesia dalam bingkai aksara.

Maka tak dapat dihindari lagi, upaya untuk terus membangun dan mengembangkan budaya literasi di negara kita adalah suatu keharusan dalam rangka memenangkan persaingan global di berbagai bidang. Yang tentu saja harus dimulai dengan membangun sumber daya manusianya itu sendiri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini