Suhu Dingin Ketika Kemarau Ternyata Ada "Jadwalnya" dari Dulu

Suhu Dingin Ketika Kemarau Ternyata Ada "Jadwalnya" dari Dulu
info gambar utama

Akhir-akhir ini masyarakat Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya merasakan fenomena yang biasa terjadi menjelang musim kemarau.

Menurut Teguh Tri Susanto, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda mengatakan cuaca dingin dan angin kencang akan terjadi pada bulan ini (Juni) sampai Agustus. Hal ini mengakibatkan curah hujan akan menurun, namun menyisakan hujan lokal di dataran tinggi atau pegunungan saja. Lalu suhu pada siang hari akan cenderung kering dan panas, namun pada malam hari menjadi dingin hingga puncaknya pada dini hari.

Ternyata fenomena ini sudah ada sejak dahulu dan masuk ke dalam Pranata Mangsa, yaitu sistem penanggalan yang dikaitkan dengan aktivitas pertanian, khususnya untuk kepentingan bercocok tanam atau penangkapan ikan.

Fenomena tersebut memiliki istilah dalam bahasa jawa, yaitu Bediding, sebutan untuk perubahan suhu yang mencolok khususnya di awal musim kemarau.

Ketika Bediding, suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi hari, sedangkan di siang hari suhu akan terasa panas menyengat.

Pada Pranata Mangsa, Bediding adalah salah satu dari 12 musim (mangsa). Bediding masuk ke mangsa (musim) Sada (Asuji) yang memiliki rentang waktu di tanggal 12 Mei - 21 Juni (41 Hari). pada rentang waktu tersebut, memiliki ciri-ciri suhu udara yang menurun dan terasa dingin.

--

Sumber : BMKG, CNN Indonesia, Suara.com, Wikipedia, sukita.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini