Inilah Macam-Macam Jamu Tradisional Khas Indonesia (Part 2)

Inilah Macam-Macam Jamu Tradisional Khas Indonesia (Part 2)
info gambar utama

Jamu adalah sebutan dari obat tradisional khas Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan alami berupa tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah.
Jamu sudah menjadi obat herbal turun temurun dan tradisi minum jamu masih terjaga sampai sekarang.

Jamu memiliki manfaat yang tidak kalah dengan obat-obatan dari dokter atau apotek. Terkadang jamu tradisional lebih alami dan pastinya merawat warisan Indonesia.

Inilah 10 jenis jamu dan manfaatnya :

6. Uyup-uyup

SUmber : Smily.id
info gambar

Jamu yang memiliki nama lain gepyokan ini baik dikonsumsi oleh para ibu-ibu yang sedang dalam masa menyusui. Bahan jamu ini terbuat dari kencur, jahe, bengle, Laos, kunir, temulawak, puyang temugiring. Selain memperlancar produksi ASI, jamu ini dipercaya dapat menghilangkan bau badan pada ibu dan bayinya.

7. Kunci Sirih

Sumber : ayousaha.co.id
info gambar

Jamu yang terbuat dari rimpang kunci dan daun sirih ini memiliki manfaat untuk menghilangkan masalah keputihan, bau badan, bagian kewanitaan, dan dapat memperkuat gigi.

8. Kudu Laos

Kudu Laos terbuat dari laos yang ditumbuk dengan bahan-bahan lain kemudian direbus. Jamu ini akan menghangatkan tubuh, mengatasi kembung, meredakan demam bagi anak-anak maupun orang tua.

9. Galian singset

Sumber : ScarryMo - WordPress.com
info gambar

Jamu yang terbuat dari kencur, temulawak, kunyit, asam jawa, Kayu Manis, merica, Laos, serai, cengkeh, kapulaga, ketumbar, dan beberapa rempah tradisional lainnya ini dipercaya dapat menjaga kesehatan organ kewanitaan.

10. Temulawak

Sumber : Doktersehat
info gambar

Temulawak ini bermanfaat untuk menyembuhkan keluhan pusing mual dan menghilangkan gejala masuk angin. Jamu ini terbuat dari temulawak, asam jawa, gula aren, daun pandan dan jinten.

--

Diambil dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini