Kehidupan Kampung Peninggalan Belanda di Semarang

Kehidupan Kampung Peninggalan Belanda di Semarang
info gambar utama

Saat berkunjung ke Semarang, pasti kita memikirkan Lapangan Simpang Lima sebagai destinasi kota ini. Dikenal sebagai kota Lumpia, kota ini banyak dibicarakan masyarakat karena kulinernya yang beragam.

Di sisi lain, kota ini mempunyai banyak bangunan lawas yang menarik untuk dikunjungi, seperti Lawang Sewu dan Klenteng Sam Poo Koong. Tempat-tempat itu tentunya menarik untuk dijadikan destinasi wisata dan menjadi tempat menelusuri jejak sejarah.

Kampung Kauman, merupakan satu dari sekian banyak kampung bersejarah di Jawa Tengah yang berada di kota Semarang. Dengan ciri pusat kota terdapat kompleks pemerintahan yang mengelilingi alun-alun seperti kota-kota kebanyakan, terdapat Kampung Kauman yang memiliki keterkaitan sejarah dengan wilayah di sekitarnya

Namun, ternyata di kampung ini terdapat sejarah-sejarah yang merupakan bekas peninggalan Belanda dan kampung ini sendiri, lho. Yuk simak!

Source: Travelingyuk
info gambar

Tangsi militer Belanda

Tangsi militer Belanda atau disebut De Werttenbergse Kazerne yang dulunya muncul karena banyaknya tentara bayaran yang direkrut oleh penguasa Belanda yang tinggal di sini yang datang dari berbagai daerah. Adanya tempat ini bermula dari orang-orang Tionghoa dari Batavia (Jakarta) yang kala itu memberontak pada tahun 1740.

Orang-orang Tionghoa melarikan diri karena perlawanan mereka terhadap tentara Belanda. Saat tiba di Semarang, pemberontakan ini berlangsung hingga 1743 yang melibatkan orang-orang Tionghoa kala itu. Namun, pertarungan itu berhasil diberhentikan Belanda dan menggiring orang-orang Tionghoa ke daerah Simongan agar mudah diawasi.

Pada tahun 2001, gedung tangsi militer Belanda tersebut dibongkar dan dijadikan sebagai Semarang Plaza yang kini beralih fungsi menjadi gedung pertokoan dan kantor.

Source: Indonesia.go.id
info gambar

Pabrik Hygeia

Pabrik ini dibangun oleh apoteker asal Belanda yang Hendrik Freerk Tillema pada tahun 1901. Pabrik Hygeia merupakan jenama air minum dalam kemasan yang pertama kali dibuat di Semarang.

Pabrik minuman yang namanya diambil dari nama Hygiea, yakni seorang putri dari Asklepios dalam mitologi kuno, ini pernah diakuisisi oleh perusahaan limun dan perusahaan farmasi, yang mana tempat Hendrik bekerja sebelumnya.

Dalam prosesnya, pengisian air ke dalam botol di atas ban berjalan menjadi sistem paling maju pada masa itu. Proses ini juga dinamakan konveyor. Selain air mineral, Hendrik mendapatkan ide untuk pabriknya untuk memproduksi minuman bersoda.

Ide tersebut didapatnya saat ia membaca jurnal Framast Het Pharmaceutisch Weekblad yang bertuliskan tentang pengimporan jutaan botol soda yang dikirim ke luar Jawaper tahunnya. Menurut Hendrik, keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan jika ia bisa menjual ratusan botol soda.

Saat ini bangunan pabrik digunakan sebagai gudang minyak goreng, dan faktanya bangunan ini menjadi bangunan konstruksi beton pertama yang didirikan di kota Semarang.

Sumber: commons.wikimedia.org
info gambar

Pasar Johar

Konon, penamaan Johar ini diambil dari nama pohon Johar yang waktu itu mengelilingi kawasan pasar ini. Pasar yang terletak di samping timur alun-alun ini mengalami perluasan dan menjadi sentral modern pada tahun 1931.

Kabarnya, Pasar Johar sempat menjadi pasar termegah dan terindah di kawasan Asia Tenggara pada kala itu, yang merupakan karya arsitek dari Hindia Belanda bernama Herman Thomas Karsten.

Dengan menggabungkan fungsi lima pasar, yakni pasar Johar, Pasar Pademaran, Pasar Beteng, Pasar Jurnatan, dan Pasar Pekojan, membuat kawasan di sekitarnya hidup dan tetap menjadi primadona saat ini. Kini, kondisi pasar ini masih dalam tahap perbaikan karena kejadian perbaikan pada 9 mei 2015 silam.


Catatan kaki: indonesia.go.id

Edit: ganti Johor jadi Johar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KN
AI
YF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini