Tuntunan untuk Para Petani ini Sudah Ada Sejak Dahulu (I)

Tuntunan untuk Para Petani ini Sudah Ada Sejak Dahulu (I)
info gambar utama

Sebelumnya pernah dibahas tentang sistem penanggalan tradisional di Indonesia. Sistem penanggalan juga mengatur dengan aktivitas masyarakat, ciri-ciri fisik tumbuhan, fenomena alam, dan lain-lain.

Sistem kalender "Pranata Mangsa" juga digunakan untuk kepentingan bercocok tanam atau juga menangkap ikan. Kalender Pranata Mangsa ini memiliki sistem dan dibuat berdasarkan pada peredaran Matahari. Pranata Mangsa memiliki siklus 365 hari

Siklus yang dimiliki oleh kalender ini yaitu setahun dengan periode 365 atau 366 hari. Bahkan setiap rentang waktu, terdapat tuntunan bagi para petani.

Berikut adalah tuntunan untuk para petani menurut Pranata mangsa (Keraton Surakarta) :

1. Kasa (Kartika) 22 Jun-1 Agt : Sesotyå murcå ing embanan ("Intan jatuh dari wadahnya"> daun-daun berjatuhan) Sotyå sinåråwèdi
Pada rentang waktu ini, tuntunan untuk para petani yakni saatnya membakar jerami dan mulai menanam palawija. Jerami di sini antara lain hasil samping usaha pertanian seperti tangkai dan batang tanaman serealia yang telah kering, setelah biji-bijiannya dipisahkan.

2. Katelu (manggasri) 25 Ags – 17 Sept : Sutå manut ing båpå ("anak menurut bapaknya") Wiji tuwuh sinimpèn.
Tuntunan rentang waktu ini untuk para petani adalah saatnya memulai panen palawija. Palawija tersebut adalah Jagung, Kacang hijau, Kedelai, Singkong, Kentang, Ubi, Wortel, Mentimun, Oyong, Kacang panjang, dan Talas. Pada saat ini juga terjadi pertumbuhan rebung atau tunas bambu.

3. Kapat (Sitra) 18 Sept - 12 Okt : Waspå kumembeng jroning kalbu ("Air mata menggenang dalam kalbu"> mata air mulai menggenang) Lunglungan tumelung.
Selain panen palawija, pada rentang waktu ini adalah waktu yang tepat untuk Padi Gaga, yakni Jenis padi yang tidak banyak membutuhkan air dan juga pengolahanya cukup mudah.

4. Kalima (Manggala) 13 Okt - 8 Nov : Pancuran mas sumawur ing jagad ("Pancuran emas menyirami dunia") Pancuran muncar. Pada saat ini, para petani diharuskan untuk diperbaiki selokan sawah dan membuat tempat mengalir air di pinggir sawah. Selain itu, petani juga bisa mulai menyebar padi gaga.

--

Sumber : Wikipedia, Karatonsurakarta.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini