Teh Talua, Satu Lagi Minuman ‘Bertelur’ Khas Indonesia

Teh Talua, Satu Lagi Minuman ‘Bertelur’ Khas Indonesia
info gambar utama

Setiap saya pergi melepas penat ke Alun-alun Kota Batu, yang pertama saya cari adalah kedai yang menjual STMJ (Susu Telur Madu Jahe).

Selain menghangatkan tubuh dari udara Kota Batu yang adem (maklum, orang Surabaya), ternyata juga dapat menambah stamina dan menjaga kebugaran tubuh.

Namun saya baru mengetahui minuman "bertelur" tidak hanya STMJ, selain itu juga ada minuman khas Minang, teh talua.

Kata "talua" yang berarti telur ini merupakan minuman kebanggaan khas Minang yang terbuat dari bahan utama yaitu teh dan telur.

Teh talua ini banyak yang memberikan variasi agar rasanya semakin kaya dan enak. Selain itu, minuman ini juga menyimpan berbagai manfaat, lho!

Nikmatnya teh talua | Sumber: Bisnis Wisata
info gambar

Menetasnya teh talua

Menurut catatan sejarah, minuman yang sering dikenal dengan sebutan teh telur ini awalnya hanya diminum oleh kaum bangsawan.

Pejabat, saudagar kaya, dan para juragan pun baik dari Minang maupun saat mengunjungi akan singgah dulu ke lapau atau kedai untuk menikmati teh talua.

Sambil menyeruput teh talua ini sedikit demi sedikit, mereka akan saling berbicara dan bertukar cerita dengan para pengunjung di lapau yang disebut ma hota.

Bahkan menurut kepercayaan masyarakat setempat, ketika menikmati teh talua dengan ma hota maka rasanya akan lebih nikmat dibanding saat tidak disertai ma hota.

Kini teh talua menjadi minuman khas Minang yang tersebar di seluruh Tanah Air, namun akan lebih mudah ditemukan di daerah Sumatra dan Jawa Barat dan sekitarnya.

Lapisan kenikmatan teh talua

Mungkin orang-orang awam seperti saya yang baru mengerti teh talua akan menganggap semua sama saja, namun tidak dengan orang Minangkabau.

Masyarakat setempat menentukan standar enak tidaknya teh talua dari jumlah lapisan yang terlihat dari luar gelas.

Teh talua yang berkualitas tinggi memiliki tiga hingga lima lapis atau yang biasa disebut limo lenggak. Warna-warna ini dapat terlihat berkat proses pembuatannya yang unik.

Lenggek pertama disebut dengan buriah, lenggek kedua bewarna kecokelatan, dan lenggek terakhir berwarna putih.

Selain itu teh talua juga dikatakan berkualitas jika sendok aluminium yang diletakkan dalam gelas tetap berdiri tegak.

Teh hitam siap dituang | Sumber: YouTube
info gambar

Menyusun teh talua

Masyarakat Minang mengatakan bahwa tidak bisa sembarang orang membuat teh talua meski sudah mengetahui resep dan bahannya.

Ini disebabkan oleh adanya telur dalam minuman ini yang dapat berbau amis jika tidak dibuat dengan benar. Selain itu juga teh yang digunakan dalam teh talua juga bukan sembarang teh.

Pertama, bagian telur yang digunakan dalam minuman ini hanya bagian kuning telurnya saja. Biasanya telur yang digunakan adalah telur ayam kampung atau bebek. Kemudian dikocok hingga berbusa menggunakan alat khusus yang terbuat dari bambu.

Lalu teh yang digunakan adalah teh hitam yang berasal dari Medan. Sebenarnya bisa menggunakan selain teh hitam, namun rasanya sudah pasti berbeda.

Alat pengocok telur dalam teh talua | Sumber: YouTube
info gambar

Kemudian setelah teh dimasukkan, variasi teh talua akan terlihat di sini. Ada yang akan menambahkan pemanis seperti bubuk vanili atau cokelat, ada juga yang hanya menambahkan gula.

Namun faktor penting dalam teh talua adalah menambahkan perasan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis dari kuning telur.

Manfaat yang bisa didapat dari teh talua adalah meningkatkan stamina tubuh dan menjaga kebugaran tubuh berkat protein dalam telur. Maka dari itu minuman ini biasa diminum saat pagi hari sebelum memulai aktivitas.

Tertarik mencoba?


Catatan kaki: Phinemo | Kompasiana

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NG
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini