Desa pesisir Klatakan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, adalah contoh sempurna keharmonisan antara manusia dan lingkungan. Penduduk desa telah mencapai kelestarian di lingkungan mereka, yang meliputi hutan bakau di dekatnya, habitat alami untuk blekok (bangau).
Hutan yang ada, juga dikenal sebagai desa Blekok, berukuran sekitar 6,3 hektar dan memiliki kepadatan rata-rata 2.000 pohon per ha., berdasarkan data tahun 2016.
Selain dari blekok, jenis burung air lainnya juga hidup di hutan ini, yang diklasifikasikan sebagai zona konservasi keanekaragaman hayati dalam peraturan bupati Situbondo pada tahun 2017. Burung air lainnya adalah cangak merah, kuntul besar, kuntul kecil, kuntul kerbau, kowak malam abu, blekok sawah, kokokan laut, kareo padi, gajahan pengala, trinil pantai, dan cerek Jawa.
Tiga dari burung-burung ini termasuk dalam kategori spesies yang dilindungi, yaitu kuntul kecil, kuntul kerbau, dan gajahan pengala.
Desa ini secara aktif mengambil bagian dalam perkembangbiakan dan rehabilitasi burung air.
Burung-burung yang jatuh dari pohon dan mereka yang masih tidak dapat terbang direhabilitasi di karantina dengan menjaga mereka di kandang dengan perlakuan khusus, pelatihan intensif dan pemberian makan teratur sebelum mereka akhirnya dilepaskan ke habitat alami mereka.
Catatan kaki: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News