Pengganti Nasi yang Tak Kalah Bergizi

Pengganti Nasi yang Tak Kalah Bergizi
info gambar utama

Nasi merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Bahkan salah satu mitos terkenal mengatakan ‘Orang Indonesia belum merasa makan kalau belum makan nasi’.

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menakar jumlah konsumsi beras rumah tangga sebesar 87,63 kg/tahun atau 240gr/hari.

Tapi, tahukah kamu kalau Indonesia punya makanan tradisional yang biasa dikonsumsi sebagai pengganti nasi? Makanan ini mengenyangkan dan kandungan nutrisinya juga tak kalah dengan nasi. Bila bosan dengan nasi, Kawan GNFI bisa mencoba makanan di bawah ini.

Papeda, pasti sudah kenal dengan panganan yang satu ini kan? Terbuat dari sagu dengan tekstur kenyal dan tampilan seperti lem atau gel bening. Papeda adalah kuliner khas masyarakat Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi.

Papeda | Foto: resepkoki.com
info gambar

Rasanya tawar, biasanya disajikan dengan ikan tongkol kuah kuning. Sejarah menunjukkan bahwa papeda terkenal di kalangan masyarakat adat Sentanu dan Abrab di Danau Sentani, Arso, dan Manokwari. Di daerah asalnya, Papeda sering kali menjadi santapan saat acara-acara penting.

Bagi masyarakat adat Papua, sagu bukan sekadar panganan lezat. Mereka mengenal mitologi sagu dengan kisah penjelmaan manusia. Masyarakat Papua, Maluku, dan sekitarnya menjadikan papeda sebagai makanan pokok mereka.

Cara membuatnya cukup mudah, peralatan dan bahan yang digunakan sederhana. Saripati sagu dicampur dengan air mendidih, lalu aduk hingga mengental dan berubah warna menjadi keabu-abuan. Sepasang sumpit dan dua garpu khusus digunakan untuk menyantap papeda.

Selain papeda, ada juga nasi jagung atau nasi empog. Makanan khas Jawa Tengah dan Jawa Timur ini berasal dari jagung tua yang sudah dipipil. Dahulu ketika paceklik atau masa sulit tanam melanda, membuat beras sulit didapat.

Nasi jagung / nasi empog | Foto: wikipedia
info gambar

Tanaman yang menghasilkan pada saat itu adalah jagung karena tidak perlu banyak air. Harganya relatif lebih murah dibanding jagung manis atau jagung muda, tapi tunggu dulu, meskipun harganya murah kandungan vitaminnya tidak setengah-setengah.

Nasi jagung justru memiliki nilai gizi lebih tinggi dari nasi beras, nasi jagung lebih kaya vitamin A, B1, B6, B12, C, dan E, mineral, serta serat. Kandungan Magnesium (Mg) yang cukup tinggi di dalamnya mengurangi kemungkinan terkena penyakit diabetes dan darah tinggi.

Masyakarat Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat memiliki makanan pengganti beras, yakni nasi singkong. Mereka menyebutnya rasi.

Singkong memang sudah menjadi makanan pokok sehari-hari, rasi tentu memiliki rasa dan tekstur yang berbeda dengan nasi, tetapi tidak ada salahnya mencoba sebagai makanan alternatif dari nasi.

Nasi Singkong | Foto: Youtube
info gambar

Gizi yang terkandung dari rasi adalah karbohidrat, serat, protein dan lemak. Cara membuat nasi singkong kurang lebih sama dengan memasak nasi biasa. Tepung singkong diberi air sedikit-sedikit, jangan lupa diaduk agar air tercampur merata, lalu kukus hingga matang.

Kalau bosan dengan nasi, jangan ragu untuk mencoba makanan alternatif di atas ya!

Sumber: republika.co.id | fimela.com | wikipedia.org | liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

NC
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini