Profil Indonesia Open 2019: Gregoria Mariska dan Tekad yang Bergelora

Profil Indonesia Open 2019: Gregoria Mariska dan Tekad yang Bergelora
info gambar utama

Blibli Indonesia Open kembali dibuka, yang tentu mengundang antusiasme masyarakat untuk mendukung para atlet bulu tangkis Indonesia.

Kabar baik datang dengan lolosnya sejumlah atlet Indonesia ke babak berikutnya. Mereka antara lain Anthony Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska, ganda putra Kevin/Marcus, ganda putri Greysia/Apriyani, dan menyusul nama-nama lain yang sedang bertanding hari ini (17/7).

Di antara deretan atlet yang sedang berjuang di Blibli Indonesia Open 2019, terdapat salah satu sosok pemain tunggal perempuan yang lolos ke babak berikutnya, ia adalah Gregoria Mariska Tunjung.

Sumber: badmintonindonesia.org
info gambar

Gregoria lahir pada tanggal 11 Agustus 1999 di Wonogiri, Jawa Tengah. Sejak kecil Gregoria sudah menggeluti dunia olahraga. Pada awal terjun ke dunia olahraga, ia bergabung dalam kegiatan karate, namun seiring berjalannya waktu ia memtutuskan ingin menjadi pebulu tangkis setelah beberapa kali menonton pertandingan Taufik Hidayat.

Keinginan Gregoria pun didukung oleh sang ayah. Dengan dukungan tersebut, membuat Gregoria semakin semangat melatih kemampuan bulu tangkisnya.

Mengawali karier di usia 14 tahun, Gregoria memulainya dengan bergabung di PB Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat. Kemudian di tahun 2013 ia akhirnya dipanggil oleh Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) untuk masuk Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

Setelah bergabung dengan Pelatnas Cipayung, Gregoria terus berlatih dengan sangat keras hingga ia dapat mengikuti turnamen Malaysia Internasional Challenge di tahun 2014 dan menduduki posisi runner-up tunggal putri.

Setelah mengawali prestasi yang gemilang, puncak karier Gregoria semakin meroket, terbukti setahun setelahnya yakni tahun 2015 ia berhasil menyabet gelar juara pada ajang Singapore Internasional Series dan Indonesia International.

Sumber: Sigit Kurniawan
info gambar

Tak selalu menorehkan hasil yang memuaskan, Gregoria juga sempat mengalami kekalahan pada ajang Kejuaran Asia Tingkat Junior yang diadakan di bangkok.

Namun, tak berhenti di situ, Gregoria kembali bangkit dengan menyabet gelar juara dunia junior pada saat berumur 18 tahun di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017 di Yogyakarta.

Gregoria terus mencatatkan prestasi, hingga akhirnya ia bergabung dengan pemain tunggal senior. Setelah bergabung dengan pemain tunggal senior ia pun juga tetap menoreh prestasi yang membanggakan.

Adapun beberapa prestasi yang ditorehkan Gregoria setelah bergabung dengan pemain tunggal senior antara lain juara India Open Grand Prix Gold ,dan meraih perunggu dalam kejuaraan Sea Games 2017.

Pada tahun 2019, Gregoria masuk ke peringkat 1 nasional dan peringkat 15 dunia.

Dengan karier yang gemilang dan bakat yang luar biasa, Gregoria berencana menjadi pelatih bulu tangkis ketika ia sudah pensiun sebagai pemain. Niatan itu karena Gregoria tak ingin jauh dari dunia yang sudah ditekuninya selama bertahun-tahun.

Kebersamaan Gregoria bersama atlet bulu tangkis lainnya l Sumber: @grmrska
info gambar

Prestasi yang didapat oleh Gregoria tidak semata-mata dari usaha yang dilakukannya sendiri, melainkan juga berkat dukungan dari orang-orang tersayang seperti orang tua, teman, dan pendukungnya.

Ayahanda Gregoria merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan yang telah diraih saat ini. Ayah Gregoria menjadi pelatih pertama yang mengajarkan teknik dasar dalam bulu tangkis.

Ia juga mendapatkan dukungan penuh dari sang ayah, yang dibuktikan dengan momen di mana sang ayah membelikan sebuah raket seusai Gregoria berkata ingin menjadi pemain profesional bulu tangkis seperti Taufik Hidayat.

Kesibukan Gregoria tak membuat ia kehilangan waktu bermain bersama teman-temannya. Ia tetap menjalankan aktivitas lain layaknya remaja seusianya, seperti pergi bermain dengan teman-temannya walupun hanya nongkrong ataupun ke bioskop.


Catatan kaki: tempo.co l bwfbadminton.com l viva.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AP
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini