Profil Indonesia Open 2019: Greysia/Apriyani, Duet Beda Generasi Bersemangat Tinggi

Profil Indonesia Open 2019: Greysia/Apriyani, Duet Beda Generasi Bersemangat Tinggi
info gambar utama

Woman Double atau pasangan ganda putri dari Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, menarik perhatian masyarakat berkat perfoma mereka. Pencinta bulu tangkis mungkin sudah mengetahui perfoma mereka berdua ketika masih belum dipasangkan.

Baru-baru ini, mereka berhasil melaju ke babak kedua di gelaran Blibli Indonesia Open 2019, setelah menundukkan ganda putri Jepang, Ayako Sakuromoto/Yukiko Takahata, dengan skor 21-15, 21-16, kemarin (16/7).

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dipasangkan sejak Mei 2017. Sebelumnya, Greysia dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari, tetapi karena cedera yang dialami Nitya, maka Greysia dipasangkan dengan Apriani. Mereka dipasangkan untuk Piala Sudirman 2017 dan menjadi ajang uji coba pasangan baru tersebut.

Walaupun akhirnya kalah dari Denmark dengan pasangan Juhl/Pedersen, mereka berhasil membalasnya di Thailand Open 2017. Di sinilah mereka berhasil meraih medali emas mengalahkan ganda putri Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong.

Setelah tidak membawa pulang medali dari Thailand Open 2017, ahirnya mereka mendapatkan kembali medali di Hong Kong Open 2017. Greysia/Apriyani mendapatkan medali perak setelah ditundukkan pasangan Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan. French Open 2017 juga berhasil ditaklukan pasangan baru tersebut dengan membawa medali emas.

Greysia/Apriyani pun sempat mengalahkan pasangan unggulan Denmark di ganda putri yakni Rytter Juhl/Christina Pedersen pada semi-final India Open 2018. Selanjutnya mereka mendapatkan medali perak pada gelaran Indonesia Masters 2018.

Pada gelaran Asian Games 2018 di Indonesia lalu, Greysia dan Apriyani memang gagal membawa medali emas dan meraih medali perunggu. Raihan perunggu juga didapatkan di BWF World Championship 2018.

Saat ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menempati ranking ke-5 di Badminton World Federation. Keren, kan?

Mari kita mengenal profil masing-masing dari Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.

Greysia Polii

Ia lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1987. Sempat berpasangan dengan Jo Novita saat usianya 21 tahun dan sebagai anggota Tim Uber Indonesia tahun 2008. Sebelumnya pada 2004, Greysia juga ikut dalam tim Piala Uber Indonesia.

Greysia Polii | Sumber: Badmintonindonesia.org
info gambar

Namun Greysia sudah menapaki karier sejak 2003 di Kejurnas bersama Heni Budiman.

Setelah berpasangan dengan Jo Novita, ia kemudian dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari pada pertengahan 2008.

Tahun 2009, Greysia dan Nitya belum mendapakan prestasi, hingga pada turnamen Singapore Open 2009 mereka berhasil masuk ke perempat-final setelah mengalahkan pasangan dari Malaysia, yakni Wong Pei Tty/Chin Eei Hui.

Selain dipasangkan dengan Jo Novita dan Nitya Krishinda Maheswari, Greysia juga sempat berpasangan dengan Heni Budiman, Vita Marissa, dan Meiliana Jauhari, sebelum dengan pasangannya yang sekarang yakni Apriyani Rahayu.

Selain ganda putri, ia juga pernah masuk dalam tim ganda campuran. Dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.

Dalam perjalan kariernya, walaupun terlihat memiliki banyak prestasi, Greysia juga sempat nyaris ingin gantung raket. Hal tersebut dikarenakan kurangnya apresiasi pemerintah terhadap perjuangan atlet.

Greysia bahkan sempat mendapatkan kartu hitam dari BWF pada 2012 Karena mempaktikan match fixing atau pengaturan skor di Olimpiade London 2012. Tapi berkat dukungan dari rekan-rekan dan keluarga, Greysia kembali bangkit dan tidak sia-sia. Ia mendapatkan medali emas pada gelaran Asian Games 2014.

Greysia sendiri tertarik pada bulu tangkis sejak usia 5 tahun dan mengaku mendapatkan pengaruh dari keluarganya.

Apriyani Rahayu

Saat ini Apriyani genap berusia 21 tahun pada 29 April lalu. Gadis kelahiran 1998 tersebut merupakan pemain bulutangkis ganda putri dan ganda campuran ketika masih junior. Pada ganda putri ia sudah masuk level senior.

Apriyani Rahayu | Sumber: Radarsultra.co.id
info gambar

Apriyani masuk klub Pelita Bakrie pada akhir tahun 2011 di Jakarta dan pindah ke Jaya Raya pada 2015. Pada Kejuaraan Dunia Junior 2014, Apriyani dengan Rosyita Eka Putri Sari berhasil meraih medali perak pada nomor ganda putri.

Pada ganda campuran bersama Fachriza Abimanyu di Kejuaraan Dunia Junior 2015 meraih medali perunggu.

Sebelum dipasangkan dengan Greysia Polii, Apriyani dipasangkan dengan Roysita Eka Putri Sari (ganda putri), Fahcriza Abimanyu (ganda campuran), Rinov Rivaldy (ganda campuran), Jauza Fadhila Sugiarto (ganda campuran), Agripinna Prima Rahmanto Putra (ganda campuran), dan Panji Akbar Sudrajat (ganda campuran).

Apriyani sendiri bergabung dengan pelatnas pada Januari 2017, tetapi sudah dipanggil untuk bergabung sejak 2014 dan 2015. Namun karena ia masih membela Klub Pelita Bakrie, sehingga ia belum datang ke Cipayung, Jakarta Timur. Barulah ketika pindah ke Klub Jaya Raya pada 2015 ia bergabung dengan pelatnas di Cipayung

Apriyani menyukai bulu tangkis sejak duduk di bangku kelas dua Sekolah Dasar, karena melihat pertandingan di televisi. Apriyani mulai berlatih di gedung bulu tangkis dan diajarkan oleh Sapiuddin seorang pelatih di gedung tersebut.

Ia mulai memperlihatkan prestasinya pada kelas 5 ketika berhasil mencapai final kompetisi O2SN walaupun harus kalah pada akhirnya. Saat itu ia bertekad untuk berlatih lebih giat dan memenangkan kompetisi yang sama pada kelas 6 SD. Ia pun berhak untuk datang ke Jakarta dan bertanding di sana.

Apriyani sempat tinggal di rumah pelatihnya, Sapipudin, karena sang pelatih pindah ke Konawe. Ia memutuskan untuk ikut.

Barulah pada tahun 2011 ia bergabung dengan Klub Pelita dan pada 2012 ia mendapatkan kesempatan untuk bertanding di Sirnas Djarum di Banjarmasin walaupun harus kalah di babak pertama.

Pelatih Apriyani, Tono Sunarto, melihat bakat Apriyani di nomor ganda. Sejak itulah ia bermain di nomor ganda hingga saat ini.

Itulah sekilas mengenai atlet bulutangkis ganda putri kita, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Indonesia Open 2019 baru dimulai. Mari tunjukkan dukungan kepada atlet-atlet bulu tangkis kita.

Catatan kaki: bwfbadminton.com | tempo.co| boombastis.com | indosport.com | jawapos.com | bwfbadminton.com | majalahbulutangkis.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini