Rizka dan Komik Anti Bullyingnya di Markas PBB

Rizka dan Komik Anti Bullyingnya di Markas PBB
info gambar utama

Rizka Raisa Fatimah Ramli, seorang siswa berusia 18 tahun dari Makassar, Sulawesi Selatan, meluncurkan buku komiknya pada hari Selasa di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.

Acara peluncuran berlangsung di bawah Child and Youth Art, Advocacy and Action to be Safe to Learn, salah satu acara yang diadakan selama Forum Politik Tingkat Tinggi (HLPF - High-Level Political Forum) 2019 tentang Pembangunan Berkelanjutan.

Dikenal sebagai Cipta, komik ini mendorong anak-anak dan remaja untuk berbicara dan melawan penindasan atau lebih dikenal dengan term bullying. Cipta, protagonis utama komik, memiliki kemampuan untuk menghidupkan gambarnya untuk mengalahkan kekuatan jahat dan memulihkan perdamaian.

Rizka Raisa Fatimah Ramli suka menggambar komik di sekolah. (UNICEF / Arimacs)
info gambar

Cipta adalah pemenang Kontes Superhero Komik Sekolah UNICEF yang diluncurkan pada Oktober 2018. Menyusul pengumuman pada bulan Januari, Rizka telah bekerja sama dengan tim penulis dan ilustrator di AS untuk mengembangkan konsep komik. Cipta akan didistribusikan kepada siswa di lebih dari 100.000 sekolah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Saya berharap Cipta dapat menginspirasi orang untuk mengambil tindakan, terutama mereka yang takut untuk berbicara," kata Rizka dalam sebuah pernyataan resmi. “Dengan membuat komik, saya ingin membantu kaum muda untuk mengurangi ketakutan mereka dan menggunakan kekuatan super mereka sendiri untuk menghentikan intimidasi dan kekerasan, termasuk melalui seni dan ekspresi, seperti menggambar, menulis, [terlibat dalam] kegiatan atau akting.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan bahwa kaum muda adalah agen perubahan yang dapat menjadikan sekolah tempat yang aman untuk belajar. “Salah satu contohnya adalah buku komik Rizka yang memenangkan Kontes Superhero Sekolah UNICEF 2019,” kata Yohana. “[...] Kita harus lebih aktif mendukung anak muda seperti Rizka untuk berbicara tentang kekerasan di sekolah.”

Rizka biasa menggambar komik menggunakan gadget sebagaimana diakuinya ia dapat menggambar dimana saja melalui gadget | Sumber: UNICEF / Arimacs
info gambar

Pada saat yang sama, direktur eksekutif UNICEF Henrietta Fore mengatakan Cipta adalah metafora yang kuat untuk pahlawan super muda di seluruh dunia dalam menghadapi kekerasan dan intimidasi di dan sekitar sekolah. “Sehubungan dengan peringatan 30 tahun adopsi Konvensi Hak-Hak Anak, saya tidak ragu bahwa para pemuda di seluruh dunia, termasuk Rizka, akan menginspirasi para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan demi hak-hak anak,” kata Fore.


Catatan kaki: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini