Tembakau Asal Jember yang Mendunia

Tembakau Asal Jember yang Mendunia
info gambar utama

Jember adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan kualitas tembakaunya. Di sinilah Tembakau juga diolah, tepatnya di kawasan Industri Bobbin.

Tembakau yang berasal dari Jember biasanya dipakai sebagai pembalut, pengikat atau pembungkus dan juga pengisi cerutu. Terdapat tiga unit di kawasan industri bobbin, yaitu cutting tembakau, linting cigarillos atau cerutu kecil, grading tembakau Brasil. Tembakau di sini menggunakan tembakau lokal dan juga impor.

Sumber : okezone.com
info gambar

Rata-rata produksi potongan tembakau di kota ini menyentuh angka 600 juta per tahunnya. Untuk produksi cigarillos angkanya menyentuh sekitar 350-400 juta batang pertahun. Dengan kata lain pendapatan per tahunnya dapat menyentuh angka 16 juta Euro.

Industri bobbin juga mendapatkan fasilitas khusus yakni pembebasan bea masuk, dengan hal tersebut tidak akan membebankan keuangan perusahaan.

Ekspor tembakau dari industri bobbin dikirim ke 7 negara antara lain Jerman, Swiss, Rusia, Cina dan beberapa negara lainnya di Eropa.

Untuk para pekerja di kawasan Industri Bobbin mayoritas adalah wanita. Alasan ini diambil karena wanita jarang sekali yang buta warna dan pemilihan tembakau harus dilihat dari warnanya. Pemilihan warna dari tembakau akan mempengaruhi rasa. Disamping itu daya tahan wanita terhadap tingkat stres juga lebih kuat.

Sejarah tradisi cerutu di Indonesia

Sumber : Bedadung
info gambar

Sejarah tradisi cerutu Indonesia berasal dari Belanda. Namun tidak jelas apa dan siapa pabrik cerutu pertama di Hindia Belanda. Namun yang tertua masih bertahan sampai saat ini adalah Industri Bobbin PTPN X di Desa Jelbuk, Jember.

Masyarakat setempat biasanya menanam tembakau. hal ini menjadikan tembakau sebagai trademark kabupaten Jember, yakni "Kota Tembakau". Jemberjuga menghasilkan cerita terbaik kedua di dunia setelah Kuba.

--

Sumber : detik finance, ptpn x

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini