Kebudayaan Unik Betawi yang Tersembunyi

Kebudayaan Unik Betawi yang Tersembunyi
info gambar utama

Jumat, Sabtu, dan Minggu kemarin warga Jakarta dimanjakan dengan wisata budaya Betawi. Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Musyawarah (Basmus) Betawi menggelar Lebaran Betawi ke-12 selama tiga hari berturut-turut.

Sesuai dengan namanya, berbagai kesenian khas Betawi yang ada membuat Lapangan Silang Monas Barat Daya semakin semarak.

Awalnya Lebaran Betawi merupakan gagasan dari Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Betawi pada 2008. Tujuannya adalah sebagai ajang silaturahmi masyarakat Betawi di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Lebaran Betawi juga ramai dikunjungi oleh masyarakat yang bukan orang Betawi.

Kali ini GNFI akan membahas tentang kuliner dan kesenian khas Betawi, supaya Kawan GNFI lebih mengenal kekayaan negara Indonesia.

Warga Betawi memiliki sayuran khas dengan nama yang cukup unik, Sayur Babanci. Apa yang terbersit di pikiranmu setelah membaca namanya? Nama tesebut didapat karena sayur ini tidak jelas jenis dan kategorinya. Bahkan tidak terdapat sayur di dalamnya.

Sayur Babanci | Foto: deskgram.net
info gambar

Terbuat dari terubuk (telur bunga tebu), dan campuran bumbu dapur seperti jahe, serai, kapulaga, bunga lawang, cabai merah besar, asam jawa, kemiri, lengkuas, terasi, serundeng, pete, kelapa muda, dan lainnya. Kandungan terubuk di dalamnya membuat Sayur Babanci menjadi kuliner khas yang langka, karena bahan tersebut sulit ditemukan di Jakarta.

Warga betawi biasanya menyajikan Sayur Babancian hanya pada hari-hari besar keagamaan seperti buka pusa, dan Idulfitri atau Iduladha.

Salah satu seni tari khas Suku Betawi bernama Tari Sirih Kuning. Nama ‘Sirih Kuning’ diambil dari prosesi pernikahan adat Betawi zaman dahulu, yakni calon mempelai pria memberikan sirih dare berwarna kuning kepada calon mempelai wanita.

Tari Sirih Kuning | Foto: twitter.com
info gambar

Tari Sirih Kuning biasanya ditampilkan dengan berpasang-pasangan, perempuan dan laki-laki. Namun seiring berjalannya waktu Tari Sirih Kuning seringkali ditampilkan oleh anak-anak, namun tetap kental budaya betawi. Gambang Kromong menjadi musik pengiring tarian ini. Acara seperti khitanan, pernikahan, hingga kelulusan para siswa seringkali dimeriahkan oleh tarian ini.

Seni musik tanjidor | Foto: indonesiakaya.com
info gambar

Makanan sudah, tarian sudah, saatnya kita membahas seni musiknya, tanjidor. Ditampulkan secara berkelompok, seni musik khas Betawi ini banyak dipengaruhi oleh musik Eropa. Namanya lahir pada masa penjajahan Hindia Belanda, berasal dari bahasa Portugis “tangedor” yang artinya “alat-alat musik berdawai”.

Meski begitu, nyatanya Tanjidor khas Betawi didominasi oleh alat musik tiup. Alat-alat musik tiup tersebut di antaranya terdiri dari klarinet, piston, trombon, saksofon tenor, saksofon bas, drum.

Lalu alat musik pukul lainnya simbal (perkusi) dan tambur. Dibutuhkan 7-10 orang untuk memainkannya. Mengalunkan nada-nada repertoar lagu diatonik, dan lagu dengan tangga nada pelog atau slendro.

Sumber: megapolitan.kompas.com | liputan6.com | ragamseni.com | indonesiakaya.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NC
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini