Kerik Jamu, Meningkatkan Minat Baca dan Kesadaran Lingkungan

Kerik Jamu, Meningkatkan Minat Baca dan Kesadaran Lingkungan
info gambar utama

Kebiasaan membaca menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dibiasakan sejak dini. Bahkan bisa dibiasakan untuk orang tua membacakan buku untuk anak sejak berada di dalam kandungan.

Manfaat dari membiasakan anak-anak untuk membaca sejak dini sangatlah banyak dan tentunya berkelanjutan hingga ia dewasa. Membaca dapat mengenalkan anak dengan kosakata dan akan meningkatkan keterampilan berkomunikasinya.

Tentunya akan banyak pengetahuan yang didapatkan. Dapat melatih analisis tajam sang anak juga. Banyaknya karakter yang mereka temui di buku-buku dapat membantu anak merasakan rasa empati seperti bahagia, sedih, kecewa, percaya, dan lainnya.

Membiasakan anak membaca dapat dimulai dengan membacakan buku untuknya. Hal tersebut dapat mendekatkan orang tua dengan anak pula. Namun, orang tua kadang tidak memiliki waktu untuk anaknya, mereka terlalu sibuk bekerja. Perkembangan teknologi dan munculnya gawai juga memberikan “kemudahan” orang tua dalam mengasuh anak.

Beruntung, Oliver Utomo Budiman memiliki orang tua yang sangat mendukung Oliver untuk membiasakan dia membaca buku. Kebiasaan membaca buku tersebut membawa Ollie, panggilan akrab Oliver, untuk menggagas program Kerik Jamu atau Tuker Plastik-Pinjam Buku.

Oliver Saat Launching Kerik Jamu | Foto: Atika Puji Purwenny
info gambar

Kerik Jamu berawal dari kesadaran lelaki berusia 18 tahun itu, bahwa masih banyak anak Indonesia yang kurang beruntung karena terbatasnya akses dan fasilitas bacaan buku yang berkualitas untuk anak-anak.

Program tersebut merupakan kerja sama tim Kerik Jamu dengan Alfamart dalam memberikan akses untuk anak-anak membaca buku. Selagi orang tua sedang berbelanja, anak bisa ke counter buku yang disediakan di dekat kasir. Ollie memilih tempat belanja sebagai akses meminjam buku karena tempat belanja sering dikunjungi oleh ibu-ibu dan anak mereka.

Baru saja diluncurkan pada Selasa (23/7) di Surabaya Creative Hub (komplek Perpustakaan Bank Indonesia) bertepatan dengan hari Anak Nasional, Ollie yang merupakan mahasiswa di Phillips Academy Andover, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa selain memberikan anak-anak akses untuk membaca, juga memberikan edukasi mengenai sampah organik dan anorganik.

Itu dikarenakan untuk dapat meminjam buku selama satu minggu, peminjam harus menukarkannya dengan sampah plastik.

Acara peluncuran Kerik Jamu di Surabaya Creative Hub | Foto: Atika Puji Purwenny/GNFI
info gambar

Ollie mengungkapkan bahwa program tersebut juga termasuk dalam aksi sosial yang mengajarkan anak-anak untuk lebih peduli dengan lingkungan.

Tujuan digagasnya program Kerik Jamu ini, selain memudahkan akses juga untuk menaikkan minat baca anak Indonesia, mengingat berdasarkan data dari Perpustakaan Nasional tahun 2017, orang Indonesia rata-rata hanya membaca tiga sampai empat kali dalam seminggu.

Perpustakan mini Kerik Jamu saat ini tersedia di 50 gerai Alfamart dan tersebar di beberapa wilayah. Lebih tepatnya tersebar di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik selama tiga bulan ke depan. Harapan Ollie untuk mewujudkan makin banyak Alfamart yang menyediakan perpustakan mini.

Oliie bersama perwakilan Pemerintah Kota | Foto: Atika Puji Purwenny/GNFI
info gambar

Masyarakat dapat membantu menyumbang buku-buku dengan memberikannya di Alfamart yang memiliki perpustakaan mini. Setiap menyumbang 25 buku akan mendapatkan tumbler. Buku yang dapat disumbangkan adalah buku anak-anak, sedangkan untuk setiap pengembalian buku maka akan mendapatkan sedotan yang terbuat dari bambu.

Sosialisasi sendiri dilakukan dengan mendatangi RT/RW yang dekat dengan perpustakaan mini Alfamart dan sosialisasi juga sudah dilakukan ke sekolah dengan mengundang SDN Sawunggaling 1 Surabaya, SDN Tegalsari 1 Surabaya, dan SDN 1 Ngagel Surabaya.

Program tersebut merupakan program bersama yang akan berjalan dengan sinergi jika masyarakat juga memberikan dukungan seperti menyumbang buku. Mari kita wujudkan upaya meningkatkan minat baca dan kesadaran akan lingkungan.***

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini